2. Geografis
Wilayah Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan kepulauan memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Kondisi ini dapat semakin memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa apabila ketimpangan dan ketidakmerataan pembangunan dan hasil-hasil pembangunan masih belum dapat diatasi
3. Munculnya gejala etnosentrisme
Etnosentrisme merupakan sikap menonjolkan kelebihan-kelebihan budayanya dan menganggap rendah budaya suku bangsa lain. Hal tersebut apabila tidak diatasi tentu saja akan memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa.
4. Melemahnya nilai budaya bangsa
Nilai-nilai budaya bangsa dapat melemah akibat kuatnya pengaruh budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa, baik melalui kontak langsung maupun kontak tidak langsung. Kontak langsung antara lain melalui unsur-unsur pariwisata. Kontak tidak langsung antara lain melalui media cetak (majalah, tabloid), atau media elektronik (televisi, radio, film, internet, telepon seluler yang mempunyai fitur atau fasilitas lengkap).
Pancasila sebagai falsafah sekaligus pedoman bagi bangsa Indonesia, telah berkembang secara alamiah dari perjalanan panjang sejarah yang berisi pandangan hidup, karakter, dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, salah satunya yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila adalah semangat bersatu, menghormati perbedaan, rela berkorban, pantang menyerah, gotong royong, patriotisme, nasionalisme, optimisme, harga diri, kebersamaan, dan percaya pada diri sendiri. Pancasila juga menjadi salah satu prinsip dari makna bhinneka tunggal ika. Dikutip dari (https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6236673/nilai-yang-terkandung-dalam-sila-ketiga-pancasila-dan-contoh-pengamalannya) Sila ketiga Pancasila mengandung nilai persatuan bangsa. Nilai persatuan bangsa mengandung makna pengakuan atas bhineka tunggal ika yang melekat pada unsur bangsa Indonesia seperti suku, agama, bahasa, hingga adat istiadat. Nilai persatuan bangsa dalam sila ketiga Pancasila juga bermakna pengakuan terhadap persatuan bangsa wilayah Indonesia, wajib membela dan menjunjung persatuan atau patriotisme, serta cinta dan bangga akan bangsa dan negara Indonesia, seperti dikutip dari Konsep Dasar Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan oleh Eva Pasaribu. Nilai persatuan pada orang Indonesia juga bermakna bahwa bangsa Indonesia berjiwa nasionalis, yaitu mencintai bangsa dan negara sendiri atas dasar kesamaan cita-cita dan tujuan bangsa.
Oleh sebab itu, dalam mempersatukan bangsa Negara menjadi kesatuan yang utuh, dibutuhkan pengamalan sila ketiga Pancasila untuk masyarakat Indonesia. Dikutip dari Pasti Bisa PPKn oleh Tim Ganesha Operation, berikut adalah contoh pengamalan sila ketiga Pancasila:
1.Mengakui keberagaan suku, ras, agama, dan budaya yang ada sebagai kekayaan bangsa.
2.Menciptakan kerukunan dan kedamaian antarsesama manusia.
3.Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.