Mohon tunggu...
Yemima AnugrahLestari
Yemima AnugrahLestari Mohon Tunggu... Lainnya - Yemima

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Horror di Siang Bolong: Midsommar (2019)

17 November 2022   09:55 Diperbarui: 17 November 2022   10:05 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada tahun 2019 lalu, Indonesia sempat digemparkan dengan adanya Film Midsommar yang akan tayang di tahun tersebut. Menjadi perbincangan publik, film yang digarap Ari Aster yang sebelumnya juga menggarap film Hereditary ini menuai kontroversi. Banyak perdebatan yang muncul ketika film ini diisukan tidak akan tayang di Indonesia.

Sinopsis Film

Cerita diawali dengan Dani Ardor (Florence Pugh) mengalami trauma yang mempengaruhi kisah cintanya dengan Christian Hughes (Jack Reynor). Suatu hari Christian diundang oleh salah satu temannya, Pelle, untuk berpartisipasi dalam festival musim panas di Halsingland, Swedia. Yang membuat penawaran ini begitu menarik adalah bahwa festival tersebut hanya terjadi setiap 90 tahun dan berlangsung selama 9 hari.

Setelah beberapa perdebatan, Christian berhasil mengundang Dani ke Swedia, dan mereka pergi bersama teman-teman Christian.

Rerumputan hijau, matahari hangat, dan orang-orang bernyanyi dan menari, seolah menikmati musim panas. Orang-orang yang berkumpul di sana terlihat menyambut Christian, Dani dan teman-temannya dengan senyum ramah.

Namun, kehangatan itu tidak berlangsung lama. Dimulai dari adegan bunuh diri dari tebing di siang hari membuat rombongan tersebut trauma, tetapi mereka tetap ingin megikuti festival tersebut sampai selesai

Sempat Gagal Tayang

Sumber: Twitter @FeatPictures
Sumber: Twitter @FeatPictures

Adegan-adegan gore dalam film ini membuat kontroversi dan perdebatan oleh beberapa pihak karena kesadisannya di setiap scene. Berkaitan dengan hal tersebut, pada akhirnya film ini ditayangkan di bioskop Indonesia dengan kategori usia 21+ pada 7 September 2019 berdasarkan laman Twitter @FeatPictures.

Walaupun film tersebut tayang di Indonesia, tetapi ada beberapa scene yang dipotong karena terdapat adegan yang sadis dan pornografi.

Setiap film dan iklan film saat akan didistribusikan dan/atau ditampilkan ke publik harus diperiksa terlebih dahulu oleh Society of Film Censors (LSF) untuk mendapatkan sertifikat lulus sensor. Hal ini dilakukan karena sensor mempunyai prinsip memberi dan melindungi masyarakat dari dampak negatif dari film dan iklan film (pasal 57 ayat (3) UU 33/2009). (Astuti, 2018, h. 139).

Dilansir dari mojokseru.com Lembaga Sensor Film (LSF) memotong beberapa adegan di film Midsommar. Terdapat 7 adegan yang dipotong oleh lembaga ini, antara lain: 

1. Adegan pada saat Dani, Christian dan kawan-kawan diberi jamur yang mempunyai efek seperti narkotika ketika sampai di bukit Desa Harga.

2. Adegan saat terdapat kakek dan nenek melakukan bunuh diri dengan cara menjatuhkan dirinya dari tebing serta pada saat wajah mereka di hancurkan dengan palu besar.

3. Selain itu, pada saat mayat kakek dan nenek dibakar yang bisa dilihat banyak orang.

4. Adegan saat Christian memakan kue yang isi kuenya terdapat rambut kemaluan kepunyaan Maja.

5. Adegan saat Christian terkena semacam hipnotis dan melakukan hubungan seksual dengan Maja dan dikelilingi oleh perempuan desa tersebut yang bertelanjang bulat.

6. Adegan seekor beruang yang dibelah perutnya dan pada saat itu juga Christian dimasukkan ke dalam kulit beruang.

7. Adegan dua relawan yang dibakar hidup-hidup.

Pendapat Penonton Film Midsommar

Menurut Rayhan (21) sebagai penonton Film Midsommar versi cut dan uncut. Menurutnya film ini merupakan film gore tapi bernuansa etnik ala bohemian, jadi seru liat suasananya. 

Walaupun latar dari film ini cerah dan siang hari tetapi gore-nya juga dapat. Film horror menurutnya identik dengan jumpscare, tetapi di film ini kita tidak mendapatkannya bisa disimpulkan bahwa film ini unik karena hal tersebut.

Sedangkan pendapat Melyana (20) sebagai penonton Film Midsommar versi uncut. Menurutnya film ini ingin menyampaikan pesan mengenai puncaknya depresi dari seseorang. 

Seperti Dani yang lagi di fase depresi karena kehilangan keluarganya ditambah lagi dikecewakan oleh orang-orang terdekatnya salah satunya adalah pacarnya sendiri yang membuat Dani semakin depresi. Tingkatan depresi seseorang terkadang ga ada yang tahu dan seharusnya sebagai orang terdekat kita harus bisa setidaknya membantu menenangkan dan bukannya menjadi alasan bagi seseorang mengalami depresi.

Terakhir, menurut Andi (21), pemotongan adegan selama 9 menit menurut saya tidak menganggu pemaknaan terhadap alur cerita. Namun, hal tersebut membuat saya perlu membayangkan adegan yang dipotong tersebut dengan alur cerita saya sendiri. Tetapi hal itu, tidak mengurangi pemahaman saya terhadap makna yang akan disampaikan oleh pembuat film terhadap penonton karena alur cerita film tersebut tujuannya buat tumbal festival, cuma jadi agak kurang dari sisi thriller dan gore-nya.

Kesimpulan

Berdasarkan pendapat penonton dengan latar belakang yang berbeda yaitu mereka menonton film ini versi cut dan uncut, menjadikan suatu film itu mempunyai resepsi yang bebeda antar penonton. Namun, hal itu tidak membuat makna dari film tersebut luntur karena kita dapat membayangkan adegan-adegan yang dipotong tersebut tanpa mengurangi pemahaman setiap penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun