Mohon tunggu...
Yemima AnugrahLestari
Yemima AnugrahLestari Mohon Tunggu... Lainnya - Yemima

Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Horror di Siang Bolong: Midsommar (2019)

17 November 2022   09:55 Diperbarui: 17 November 2022   10:05 571
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Walaupun latar dari film ini cerah dan siang hari tetapi gore-nya juga dapat. Film horror menurutnya identik dengan jumpscare, tetapi di film ini kita tidak mendapatkannya bisa disimpulkan bahwa film ini unik karena hal tersebut.

Sedangkan pendapat Melyana (20) sebagai penonton Film Midsommar versi uncut. Menurutnya film ini ingin menyampaikan pesan mengenai puncaknya depresi dari seseorang. 

Seperti Dani yang lagi di fase depresi karena kehilangan keluarganya ditambah lagi dikecewakan oleh orang-orang terdekatnya salah satunya adalah pacarnya sendiri yang membuat Dani semakin depresi. Tingkatan depresi seseorang terkadang ga ada yang tahu dan seharusnya sebagai orang terdekat kita harus bisa setidaknya membantu menenangkan dan bukannya menjadi alasan bagi seseorang mengalami depresi.

Terakhir, menurut Andi (21), pemotongan adegan selama 9 menit menurut saya tidak menganggu pemaknaan terhadap alur cerita. Namun, hal tersebut membuat saya perlu membayangkan adegan yang dipotong tersebut dengan alur cerita saya sendiri. Tetapi hal itu, tidak mengurangi pemahaman saya terhadap makna yang akan disampaikan oleh pembuat film terhadap penonton karena alur cerita film tersebut tujuannya buat tumbal festival, cuma jadi agak kurang dari sisi thriller dan gore-nya.

Kesimpulan

Berdasarkan pendapat penonton dengan latar belakang yang berbeda yaitu mereka menonton film ini versi cut dan uncut, menjadikan suatu film itu mempunyai resepsi yang bebeda antar penonton. Namun, hal itu tidak membuat makna dari film tersebut luntur karena kita dapat membayangkan adegan-adegan yang dipotong tersebut tanpa mengurangi pemahaman setiap penonton.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun