Setelah berpikir, Aisyah memutuskan untuk menyedekahkan sebagian besar uang itu kepada tetangga-tetangganya yang membutuhkan. Ia merasa bahwa uang itu bukan miliknya dan merupakan amanah yang harus digunakan untuk kebaikan.
Keesokan harinya, Aisyah mengunjungi rumah-rumah tetangganya yang kurang mampu. Dengan hati yang tulus, ia memberikan sebagian uang itu kepada mereka.
"Ini, ambillah. Semoga dapat membantu meringankan beban kalian," kata Aisyah sambil menyerahkan amplop berisi uang.
Para tetangga itu sangat terkejut dan tak menyangka ada seseorang yang begitu dermawan. Mereka pun tak henti-hentinya mengucapkan terima kasih dan berdoa untuk kebaikan Aisyah.
Setelah membagikan uang itu, Aisyah merasa hatinya begitu tenang dan tenteram. Ia yakin bahwa apa yang dilakukannya adalah yang terbaik dan akan dibalas oleh Allah SWT di akhirat kelak.
Sejak saat itu, Aisyah semakin rajin dalam bersedekah. Ia merasa bahwa sedekah adalah jalan terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mendapatkan kebahagiaan di akhirat.
Berikut akhir dari cerita pendek Islami tentang Aisyah dan sedekahnya:
Bertahun-tahun berlalu, Aisyah terus melakukan kebaikan dengan rajin bersedekah. Ia merasa sangat bahagia dapat membantu meringankan beban orang-orang di sekitarnya.
Suatu hari, ketika Aisyah telah lanjut usia, ia didatangi oleh anak yatim yang dulu pernah ia bantu. Kini anak itu telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang tampan dan sukses.
"Assalamualaikum, Tante Aisyah. Ini saya, Andi. Apakah Tante masih mengingatku?" tanya pemuda itu.
Aisyah tersenyum lebar, "Tentu saja Tante ingat, Nak. Bagaimana kabarmu? Syukalhamdulillah Tante lihat kamu sudah tumbuh menjadi pemuda yang baik."