Tidak mudah menjadi Hakim karena hakim memiliki Tanggung Jawab yang berat dalam memutuskan nasib seseorang atau suatu perkara. Mereka harus memastikan bahwa keputusan yang diambil adalah keputusan yang adil dan sesuai dengan hukum, serta Hakim juga harus siap untuk menghadapi tekanan dan kritikan dari berbagai pihak.
Seperti kita lihat dalam contoh kasus yang terjadi di Sragen Jawa Tengah Dipicu sakit hati karena putusan hakim dua orang tersangka nekat lakukan teror penembakan. Ketua Pengadilan Agama Drs Suhardi menguraikan dalam konferensi persnya, bahwa dari pengakuan tersangka, mereka nekat melakukan aksi teror dengan menembak jendela kantor pengadilan agama mengakibatkan dua buah kaca mengalami pecah, lantaran kecewa dan sakit hati akan keputusan Hakim Pengadilan Agama atas tuntutan gono gini yang diajukan istrinya memberatkan tersangka. Dalam Konferensi Pers Kapolres Sragen Polda Jateng AKBP Yimmy Kurniawan, Kamis (04/042019) siang.
Perbuatan ini sangat merendahkan kehormatan hakim dan mengganggu jalannya proses peradilan.
"Menurut Komisi Yudisial, perbuatan merendahkan kehormatan hakim seperti ini sangat tidak dapat diterima dan harus dihentikan. Komisi Yudisial akan mengambil langkah hukum atau langkah lain terhadap pihak yang merendahkan kehormatan hakim".
Untuk mencegah terjadinya perbuatan merendahkan kehormatan hakim, Komisi Yudisial dan aparat penegak hukum lainnya harus bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati hakim dan proses peradilan. Selain itu, juga perlu dilakukan upaya pencegahan lainnya seperti meningkatkan keamanan di pengadilan dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menghormati hakim dan proses peradilan.