Dan ini barang kali yang dipikirkan si anak ini, dia mau keluar dan mau meninggalkan orang tuanya, dia tidak sabar menunggu waktunya mendapat harta warisan:
Dia mau cepat-cepat keluar dan setelah keluar sdr dikatakan ayt. 13b."Disana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-foya"
Ayat 14.baca:...........
Sdr, lihat ayt 15.(baca)..
Ayat 15 menerangkan yang pertama kalinya dalam cerita ini dia bekerja, dia belajar untuk hidup secara bertanggung jawab. Ayat sebelumnya dia mengomel pada orang tuanya.
Ayat 14. Ternyata pada waktu itu mengalami krisis moneter. Hancur, ekonomi terpuruk.Satu-satunya jalan sdr, dia pergi keladang dan bekerja kepada majikan dinegri itu untuk menjaga babinya.
Sdr, perlu ketahui pekerjaan menjaga babi, bukan sekedar kotor atau menjijikan tapi itu juga suatu pekerjaan yang kotor, yang tidak suci secara agama.Â
Babi itu menjijikan (tapi kalau sdh mateng hauce yah).Bagi orang Yahudi memang babi itu menjijikan, kalau saya ternak babi berarti saya gak boleh kegereja, saya gak suci, sdr. bayangkan hal itu sdr, ini pekerjaan yang rendah sekali sdr, saya harus berhubungan dengan binatang yang haram, dan itu membuat saya sebagai orang yang najis.Â
Itu berarti saya ditolak dihadapan Tuhan, biasanya pekerjaan seperti itu tidak diberikan pada orang Yahudi karena itu sudah kotor, menjijikan, ditolak dihadapan Tuhan, tidak ada yang mau bekerja seperti itu sdr,
ini kejadian sangat menyedihkan, sudah tidak punya apa-apa, sampai si anak itu menerima pekerjaan itu. Â Bukan hanya itu.....
Ayt 16. (baca...) Iya ingin mengisi perutnya dengan ampas/makanan babi. Ini sekedar perut ini harus diisi sesuatu. Supaya jangan sampai kelaparan. Tetapi itu pun ternyata ga dikasih makan.