Pemuda selalu tampil kritis didalamnya. Pada tahun 1988 pemuda mencoba menumbangkan orde baru namun belum berhasil hingga pada tahun 1998 lahirlah reformasi dengan tumbangnya pemerintahan otoriter.Â
Dengan trackrecor dan peran pemuda yang sudah memiliki banyak peran tentu kita berharap bahwa pemuda juga akan mampun menghadapi persoalan dan tantangan yang ada.Â
Kilas Revolusi Industri
Salah satu sejarah terbesar di dunia adalah dengan adanya Revolusi Industri. Tak dapat dipungkiri bahwa kehidupan kita tidak bisa lepas dari benda dan alat yang kita gunakan untuk mempermudah aktivitas dan pekerjaan setiap manusia, dimana hal tersebut adalah hasil dari revolusi industri.
Kilas revolusi industri dimulai pada tahun 1784 dengan ditemukannya mesin uap dan alat-alat mekanisasi. Revolusi Industri yang kedua terjadi pada abad ke-19 ditemukan produksi dengan bantuan listrik. Revolusi Industri yang ketiga ditandai dengan hadirnya penggunaan teknologi komputer untuk otomasi manuktuktur pada tahun 1970.
Saat ini kita (Indonesia) menjajaki masa revolusi indutri 4.0 ditandai dengan ekspansi teknologi melalui kecanggihan digital dan internet yang sudah kita rasakan sampai hari ini, misalnya Traveloka, Go-Jek, Grab, Online Shop dan lain-lain yang telah memudahkan masyarakat.
Menariknya adalah bahwa Traveloka, Gojek, Buka Lapak, Tokopedia merupakan hasil kreativitas dan gagasan dari beberapa pemuda Indonesia yang sudah banyak membantu masyrakat dan diaukui oleh diaukui oleh dunia. Hal ini secara tidak langsung memperlihatkan dan memotivasi pemuda bahwa mampu dan siap dalam menghadapi tantangan di revolusi Industri 4.0
Selain itu revolusi industri 4.0 telah banyak memperkenalkan teknologi kepada dunia yang akan mengubah masa depan dunia. komputasi awas (cloud computing), Internet of Thing (IoT), teknologi percetakan tiga dimensi (3D), human-machine interface.Â
Pemuda harus bersiap dan bergegas dalam menghadapi dan mengantisipasi distrupsi yang begitu sangat fleksibel terlebih teknologi robotik dan  kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang diprediksi pada tahun 2030 akan menganti tenaga kerja manusia dan hal ini akan membuat banyak pengangguran.
Pemuda Bersatu !
Kemerdekaan Republik Indonesia harus menjadi refleksi dan momentum untuk pemuda Indonesia kembali bersatu. Hal yang disayangkan kemudian jika saat ini banyak tokoh pemuda nasional terpecah dalam lembaga atau organisasi kepemudaan yang menghimpun dan menaungi pemuda seluruh Indonesia, yaitu Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menjadi tigalisme dengan berbagai versi yang berbeda.
Ini tentu menjadi sebuah pembelajaran yang kurang baik untuk pemuda Indonesia seolah mempertontonkan catur organisasi yang saling memakan untuk bisa menang dan melupakan roda organisasi yang harus saling mengayun (kolaborasi) untuk bisa bergerak.
Â
Pemuda akan terus berkembang dan menjadi generasi yang membentuk peradaban serta menjadi pelaku dari peradaban itu sendiri. Pun para pemuda Indonesia yang nantinya diharapkan menjadi pemimpin, pengelolah sistem, pengatur dan pemangku kebijakan di Indonesia. Untuk siap menghapi tantangan dan persoalan maka pemuda harus bersifat dan dapat berfikir kritis, kreatif, komukatif, serta bekerjasama.
Hal inilah yang harus terus digali dan dikembangkan oleh setiap pemuda dengan landasan Persatuan. Jika hal tersebut tidak dilandasi oleh persatuan maka hanya akan menguntungkan beberapa individu dan golongan saja.Â