Mohon tunggu...
Yedija Manullang
Yedija Manullang Mohon Tunggu... Wiraswasta - Masih terus Belajar

" Kurangi Selfie, perbanyak konsep dan Gagasan ! "

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemuda dalam Kemerdekaan 4.0

17 Agustus 2019   09:44 Diperbarui: 17 Agustus 2019   09:52 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: youtube/karlos bajawa wololika

74 TAHUN yang lalu Negara kita merdeka. Pekikan kata Merdeka! menyeruak ke seantero negeri. Merdeka ! Merdeka ! Merdeka ! Pada zaman perjuangan sebelum kemerdekaan hingga menunggu kemerdekaan, kata merdeka selalu diucapkan.

Namun ada perbedaan dalam konteks saat ini. Kalau dulu kata merdeka diucapkan diperjuangkan untuk diwujudnyatakan namun dewasa ini kata merdeka diucapkan dengan begitu gaung hingga urat serasa mau putus namun apala artinya ucapan tersebut jika akhirnya tidak sampai diwujudkan dan hanya sebatas kata-kata saja.

Pun saat ini kita merefleksikan Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 74 dengan  mengambil tema Sumber Daya Manusia Unggul, Indonesia Maju. 

Hal ini merujuk akan program pemerintah lima tahun kedepan. Ini menjadi pertanyaan bagi kita semua, khusunya Pemuda yang harus bersiap diri untuk menjawab pertanyaan dan tantangan tersebut. 

Saat ini pemuda dihadapkan dengan banyak persoalan sudah usang dan tidak relevan lagi untuk kita bicarakan namun tetap saja masih menjadi momok yang menakutkan dan sangat berpotensi memecah belah persatuan dan kesatuan yang ada di dalam negeri ini, yaitu kasus intoleransi yang masih tumbuh dan berkembang dikalangan masyarakat Indonesia yang begitu beragam dan majemuk. 

Pun didalam Usia RI yang ke 74 pemuda dihadapkan dengan tantangan Revolusi Industri 4.0 yang begitu cepat mengalami perubahan dan perkembangan.  

Menjadi relevan ketika tema yang diangkat SDM Unggul dan Indonesia Maju disandingkan dengan  Revolusi Industri 4.0 karena dalam Revolusi Industri 4.0 dibutuhkan SDM yang unggul dan SDM yang unggul dibutuhkan hingking, creativity, communication, dan collaboration yang menjadi hal-hal penting dalam Revolusi Industri 4.0. Pertanyaan sekarang adalah mampukah pemuda menghadapi persoalan dan tantangan tersebut ?

Siklus 20 tahunan Pemuda
Secara historis pemuda sangat memiliki banyak andil dan peran dizaman perjuangan, kemerderkaan hingga pada saat ini. Dimulai dengan rasa Nasioanalisme Pemuda yang bangkit sehingga lahirlah Budi Utomo, pada tahun 1908.

20 tahun berikutnya pemuda mengikrarkan Sumpah Pemuda dan untuk pertama kalinya menyanyikan lagu Indonesia Raya pada tahun 1928 hingga pada memasuki kemerdekaan Pemuda mengambil andil dengan mendesak para tokoh untuk mendeklarasikan Kemerdekaan pada tahun 1945 hingga beberapa pemuda melakukan hal cukup ekstem dengan melakukan penculikan kepada beberapa tokoh dan membawa mereka rengasdengkok. 

Pemuda juga mengambil peran tiga tahun kemudian pada tahun 1948 ketika terjadi pemberontak PKI di kota Madiun.
Pada tahun 1968 pemuda ambil bagian didalam menumbangkan orde lama dan memasuki orde baru.

Pemuda selalu tampil kritis didalamnya. Pada tahun 1988 pemuda mencoba menumbangkan orde baru namun belum berhasil hingga pada tahun 1998 lahirlah reformasi dengan tumbangnya pemerintahan otoriter. 

Dengan trackrecor dan peran pemuda yang sudah memiliki banyak peran tentu kita berharap bahwa pemuda juga akan mampun menghadapi persoalan dan tantangan yang ada. 

Kilas Revolusi Industri
Salah satu sejarah terbesar di dunia adalah dengan adanya Revolusi Industri. Tak dapat dipungkiri bahwa kehidupan kita tidak bisa lepas dari benda dan alat yang kita gunakan untuk mempermudah aktivitas dan pekerjaan setiap manusia, dimana hal tersebut adalah hasil dari revolusi industri.

Kilas revolusi industri dimulai pada tahun 1784 dengan ditemukannya mesin uap dan alat-alat mekanisasi. Revolusi Industri yang kedua terjadi pada abad ke-19 ditemukan produksi dengan bantuan listrik. Revolusi Industri yang ketiga ditandai dengan hadirnya penggunaan teknologi komputer untuk otomasi manuktuktur pada tahun 1970.

Saat ini kita (Indonesia) menjajaki masa revolusi indutri 4.0 ditandai dengan ekspansi teknologi melalui kecanggihan digital dan internet yang sudah kita rasakan sampai hari ini, misalnya Traveloka, Go-Jek, Grab, Online Shop dan lain-lain yang telah memudahkan masyarakat.

Menariknya adalah bahwa Traveloka, Gojek, Buka Lapak, Tokopedia merupakan hasil kreativitas dan gagasan dari beberapa pemuda Indonesia yang sudah banyak membantu masyrakat dan diaukui oleh diaukui oleh dunia. Hal ini secara tidak langsung memperlihatkan dan memotivasi pemuda bahwa mampu dan siap dalam menghadapi tantangan di revolusi Industri 4.0

Selain itu revolusi industri 4.0 telah banyak memperkenalkan teknologi kepada dunia yang akan mengubah masa depan dunia. komputasi awas (cloud computing), Internet of Thing (IoT), teknologi percetakan tiga dimensi (3D), human-machine interface. 

Pemuda harus bersiap dan bergegas dalam menghadapi dan mengantisipasi distrupsi yang begitu sangat fleksibel terlebih teknologi robotik dan  kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) yang diprediksi pada tahun 2030 akan menganti tenaga kerja manusia dan hal ini akan membuat banyak pengangguran.

Pemuda Bersatu !
Kemerdekaan Republik Indonesia harus menjadi refleksi dan momentum untuk pemuda Indonesia kembali bersatu. Hal yang disayangkan kemudian jika saat ini banyak tokoh pemuda nasional terpecah dalam lembaga atau organisasi kepemudaan yang menghimpun dan menaungi pemuda seluruh Indonesia, yaitu Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) menjadi tigalisme dengan berbagai versi yang berbeda.

Ini tentu menjadi sebuah pembelajaran yang kurang baik untuk pemuda Indonesia seolah mempertontonkan catur organisasi yang saling memakan untuk bisa menang dan melupakan roda organisasi yang harus saling mengayun (kolaborasi) untuk bisa bergerak.
 
Pemuda akan terus berkembang dan menjadi generasi yang membentuk peradaban serta menjadi pelaku dari peradaban itu sendiri. Pun para pemuda Indonesia yang nantinya diharapkan menjadi pemimpin, pengelolah sistem, pengatur dan pemangku kebijakan di Indonesia. Untuk siap menghapi tantangan dan persoalan maka pemuda harus bersifat dan dapat berfikir kritis, kreatif, komukatif, serta bekerjasama.

Hal inilah yang harus terus digali dan dikembangkan oleh setiap pemuda dengan landasan Persatuan. Jika hal tersebut tidak dilandasi oleh persatuan maka hanya akan menguntungkan beberapa individu dan golongan saja. 

Belajar dari para pendahulu serta para pahlawan yang mendahulukan persatuan sebagai tujuan kehidupan berbangsa dan bernegara di atas tujuan kelompok dan atau golongan. 

Bahkan Bung Karno pernah berkata bahwa hanya persatuanlah yang membawa kita kearah Kebesaran dan Kemerdekaan. Hal ini yang harus diteladani dan diteruskan oleh para pemuda, bahwa Persatuan haruslah menjadi langgam perjuangan dalam menghadapi perubahan dan tantangan bangsa ini. 

Akhirnya masa depan pemuda adalah pemuda yang dapat berapdatasi dengan segala dinamika dan perubahan zaman yang dipastikan akan terjadi dan persatuan pemudalah yang menjadi dasar untuk beradaptasi serta menghadapi tantangan dan perubahan. 

Rasa persatuan juga untuk mewujudnyatakan Indonesia yang merdeka dari segala aspek yang hanya mungkin jika semua elemen bangsa, khusunya pemuda bersikap terbuka melihat dan menerima perbedaan yang ada sebagai sebuah kekuatan bersama untuk mewujudnyatakan Indonesia yang kita cita-citakan !

Pemuda sejatinya motor penggerak bangsa Indonesia dalam menyambut masa depan dan mengisi kemerdekaan. Merdeka !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun