Bangsa Arab adalah bangsa yang punya kebudayaan yang bangga dengan garis keturunan, makanya umumnya seorang Arab akan bisa menjelaskan silsilah nenek moyang mereka, apalagi kalau nenek moyang tersebut tercatat sebagai orang-orang ternama atau terkemuka.
Baca juga: Mencintai Makna Sejarah, Kedudukan, dan Fungsi Bahasa Indonesia
Kita bisa menemukan nama seorang Arab dengan silsilah yang lengkap seperti A bin B bin C bin D, dst. Silsilah tersebut diibaratkan sebagai SYAJARATUN atau pohon yang mempunyai batang, dahan, ranting, dan juga akar yang makin lama makin bercabang banyak. SEJARAH dimaksudkan merupakan cerita dan kisah terkait dengan orang-orang yang ada dalam pohon silsilah.
Sang Guru dalam sebuah diskusi ringan kemudian menjelaskan tentang makna SEJARAH dengan lebih detail,
"Ketahuilah wahai anakku, bahwa mengapa kata SEJARAH diambil dari kata SYAJARATUN atau Pohon adalah karena Pohon adalah simbol dari puncak spiritual orang-orang suci"
Saya bertanya,
"Maksudnya apa wahai Guru? Bisakah engkau menjelaskannya?"
Sang Guru menjawab,
"Perhatikanlah baik-baik wahai anakku bukankah dalam kisah-kisah para nabi dan para rasul hampir seluruhnya berkaitan denganPohon? Lihatlah Nabi Musa as dengan Pohon Zionnya, Nabi Budha dengan pohon Bodinya, Nabi Isa as dengan pohon cemaranya, dan bahkan Nabi Muhammad saw pun dengan Sidrotul Muntahanya. Ketahuilah wahai anakku bahwa Sidroh itu adalah pohon, yang dalam makna fisiknya disebut sebagai pohon teratai, sedangkan dalam makna hakikatnya adalah Pohon Kesadaran Terakhir yang berada di puncak ketinggian, yang disebut Al-Quran sebagai Sidrotul Muntaha."
Sang Guru menambahkan,
"Dan ingatlah wahai anakku bahwa ketika berbicara tentang Pohon, Al-Quran menyebutkan : Dan seandainya Pohon-Pohon di bumi menjadi pena dan lautan (menjadi tinta), ditambahkan lagi kepadanya tujuh lautan (setelah kering), niscaya tidak akan habis-habisnya (dituliskan) kalimat-kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana. (QS. Luqman 31:27)"