*********************************************************************
KESIMPULAN: Kita mungkin tidak akan pernah mampu melakukan sesuatu jika
kita terus mengkhawatirkan sesuatu yang buruk yang akan terjadi. Konsep tentang
terlalu khawatir adalah bahwa hal itu justru menghancurkan kemampuan kita untuk
berkonsentrasi. Ketika kita khawatir, pikiran kita melompat-Â lompat dan kesana-kemari
( seperti Ayu Tingting mencari alamat) yang pada akhirnya kita kehilangan semua
kekuatan untuk mengambil keputusan. Namun, ketika kita memaksa diri kita sendiri
untuk menghadapi yang terburuk dan menerima secara mental, kita akan
menghilangkan semua imajinasi tidak jelas, juga menempatkan diri kita
dalam posisi di mana kita dapat berkonsentrasi penuh pada masalah kita.
"Kedamaian pikiran sejati " kata filsuf Cina, "berasal dari menerima yang terburuk"
Secara psikologis, itu berarti pelepasan energi. "
Ketika kita telah menerima yang terburuk, kita tidak lagi kehilangan lebih banyak.
Dan yang secara otomatis berarti-kita memiliki energi yang cukup untuk
memperbaiki sesuatu.
"Setelah sebelumnya kita mencari tahu apa yang mungkin terjadi, kemudian kita
bersiap untuk menghadapi yang terburuk, kita selanjutnya dengan santai bisa berpikir jernih"
Masuk akal, bukan? Namun jutaan orang telah menghancurkan kehidupan mereka dalam
gejolak marah, karena mereka menolak untuk menerima yang terburuk; menolak untuk
mencoba memperbaiki; menolak untuk menyelamatkan apa yang bisa mereka selamatkan"
(Depok, 21 November 2011 ; oleh : Yeda Hendrayana)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H