Mohon tunggu...
Yosepha D
Yosepha D Mohon Tunggu... Mahasiswa - VL-XXI

Sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Batu Giring, Begini Cerita di Balik Wujudnya

27 April 2017   23:24 Diperbarui: 28 April 2017   14:39 1537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Dokumen Pribadi

“Kendalanya saat ini gazebo terbatas. Biasanya mereka nggak betah lama-lama karena panas dan nggakada tempat berteduhnya,” jelas Anjar Sastra.

Seiring berjalannya waktu, Pemerintah Daerah Gunungkidul tertarik untuk memberi perhatian pula pada wisata Batu Giring. Sayangnya perhatian tersebut baru dalam tahap wacana. Inisiatif pengembangan Batu Giring berasal dari swadaya masyarakat, sehingga untuk saat ini masih secara aktif dikelola oleh warga dan anggota Karang Taruna Bakti.

Karang Taruna Bakti sebagai pengelola tak pernah mengiklankan atau mempromosikan pada media-media besar. Anjar mengaku, para wisatawan mengetahui dan akhirnya berkunjung ke Batu Giring karena publikasi mereka di media sosial. Masyarakat kita memang haus akan eksistensi, sehingga tak ayal jika publikasi yang gembar-gembor mengenai Batu Giring mampu menarik perhatian banyak orang untuk berkunjung.

Batu Giring ternyata tidak hanya berperan sebagai tempat wisata. Kawasan tersebut memberi wadah bagi mahasiswa untuk melakukan penelitian mengenai Batu Giring. Salah satunya pembahasan tentang proses terbentuknya Batu Giring.

“Sekarang banyak mahasiswa dari Yogya ke sini untuk penyelesaian skripsi, menggali terjadinya Batu Giring,” tambah Anjar Sastra.

Batu Giring merupakan ikon baru wisata di Gunungkidul. Siapa sangka, ternyata bekas pengolahan batu batako memberikan anugerah baru bagi warga sekitar, apalagi penggeraknya adalah anak muda. Tak perlu ragu untuk datang ke Batu Giring, sebab kocek dijamin aman serta tempatnya yang mudah dijangkau. Setelah ke Batu Giring pun, pengunjung dapat melanjutkan berjalan-jalan ke Kalisuci, Goa Jomblang, dan Telaga Jonge. Ibarat kata pepatah, sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun