Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada "E"

21 Agustus 2022   21:43 Diperbarui: 28 Agustus 2022   23:15 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Untuk mereka, yang juga tidak tahu Entah mengapa?

Ini malam,

seperti malam terakhir saja,

Berpuluh-puluh kata yang biasanya lepas tanpa jeda,

Kini meluruh,

terhenti di persembunyian makna.

Senyap.

Ini malam,

saat serpihan bulan bersenandung asmarandana

Butir-butir mesiu, pun kata-kata makian,

membuncah ke langit-langit kepalsuan.

Akal mereda, jiwa tak kuasa,

dan meronta tanpa kendali.

Tetiba, kaki menjadi tolol

Lunglai, seperti terserang cikungunya


Ini malam,

seperti mau mati rasanya.

Ini malam,

adalah malam terakhir menjadi biasa.

Sebab ia puIa,

yang adalah kawan,

harus mati,

sebagai persembahan kuasa rahwana.

Ini malam,

adalah malam jahanam,

yang bahkan malaikat pun,

Ikut tenggelam dalam melodramanya

(melebihi drama korea)

Ini malam,

Seekor pelican di kamar pengakuan,

Bertangis dan mendaraskan litani

(terus berdoa tanpa jeda):

"tugasku sudah selesai!"

Depok, 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun