Mohon tunggu...
Yohanes Budi
Yohanes Budi Mohon Tunggu... Human Resources - Menulis kumpulan cerpen "Menua Bersama Senja" (2024), Meminati bidang humaniora dan pengembangan SDM

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/menua-bersama-senja

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengulik Cerita Rakyat "Aji Saka"

10 Januari 2021   18:22 Diperbarui: 10 Januari 2021   18:27 2505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pa-da-ja-ya-nya = sama kuat / saktinya

Ma-ga-ba-tha-nga = ini mayatnya (mati bersama)

Kisah populer Aji Saka bisa jadi tidak seluruhnya nyata. Tradisi lisan memungkinkan terjadinya tambah kurang dari apa yang diwariskan. Maka munculnya berbagai versi tentang Aji Saka bisa dipahami dalam konteks keberagaman sumber cerita.

Mengurai Makna

Cerita rakyat Aji Saka memberikan banyak nasihat dan makna. Kematian Dewata Cengkar oleh Aji Saka menjadi gambaran bahwa pemimpin yang lalim dan sewenang-wenang (suatu saat) akan musnah dan kalah oleh kebenaran. Demikian sebaliknya, pemimpin yang adil dan bijaksana, maka kekuasaannya akan langgeng dan dicintai oleh rakyatnya seperti dicontohkan oleh Aji Saka. 

Tidak kalah penting adalah penokohan Sembada dan Dora, abdi setia Aji Saka. Keduanya sama-sama memegang teguh amanah yang diberikan oleh tuannya. Orang-orang dengan karakter teguh dalam prinsip biasanya akan disegani orang lain. Tentu, tidak mudah. Tidak jarang karena bertahan pada prinsip yang diyakini, (kita) justru dibenci banyak orang. 

Mungkin, kita perlu mendalami satu pepatah Latin: fortiter in re, suaviter in modo, di mana kita teguh dalam prinsip, tetapi lembut dalam cara. Bisa jadi, seandainya Sembada dan Dora, yang sama-sama teguh dalam prinsip, bisa menyelesaikan perkara dengan baik, bisa jadi mereka tidak akan mati sia-sia. 

Teriting Doa dalam duka mendalam, turut berduka cita bagi para korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, 9 Januari 2021. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun