Mohon tunggu...
Yazqi Albee
Yazqi Albee Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengulik Kisah di Balik Kokohnya Arsitektur Gedung Sate

16 Desember 2023   20:05 Diperbarui: 22 Desember 2023   08:31 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gedung Sate adalah salah satu bangunan tua yg ikonik pada Kota Bandung. semenjak 1980 sampai kini, bangunan ini beralamat pada Jalan Diponegoro No. 22, Kota Bandung, difungsikan menjadi kantor Gubernur Jawa Barat.

Dibangun di tahun 1920-1924, arsitektur bangunan ini dibuat oleh tim yang dipimpin oleh Ir. J. Gerber, Eh. De Roo, serta G. Hendriks, serta Gemeente van Bandoeng yang diketuai V.L. Sloors.

"Gedung Sate ini memiliki gaya arsitektur hybrid. perpaduan antara beberapa gaya arsitektur di beberapa bagian. Gedung ini menggunakan contoh Rennaisance Italia, desain jendela mengusung konsep Moor Spanyol, dan  bagian atap yang mengadopsi arsitektur Asia seperti pura pada Bali." tutur Pak Eka, salah satu penjaga Gedung Sate.

Gedung ini pula ditentukan ornamen Hindu dan Islam. Penataan bangunan ini berpola simetris, elemen lengkungan yang berulang-ulang, membangun ritme yang latif serta unik.

Pada bagian zenit atap gedung, ada ornamen 6 tusuk sate. 6 tusuk sate ini melambangkan 6 juta Gulden yang dipergunakan buat membangun gedung ini.

wikipedia (Gulden)
wikipedia (Gulden)

Gedung Sate mempunyai nilai historis pada masa perang kemerdekaan. di tanggal 03 Desember 1945, sebanyak 7 orang pemuda gugur melawan musuh, yaitu Pasukan Gurkha yang datang menyerang. Sebagai bentuk penghormatan atas jasa jasanya, pada depan Gedung Sate dibangun sebuah monumen peringatan bagi pahlawan yang gugur tadi.

Pak Eka menjelaskan konstruksi pondasi Gedung Sate ini  memiliki ketebalan hingga satu meter lebih. Bahan utamanya adalah batu yang diambil dari Gunung Manglayang.

"ini dibangun nya pake batuan kali dari Bandung Timur. " tutur Pak Eka

Pak Eka juga menjelaskan meski dibangun pada zaman dahulu, kontruksi Gedung Sate sudah menggunakan bahan-bahan seperti di zaman sekarang. Perekatnya menggunakan campuran agregat halus dan kapur. Bahkan, sudah menggunakan semen portland.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun