Mohon tunggu...
Yazid Baarram
Yazid Baarram Mohon Tunggu... Desainer - Teknik Arsitektur

41221110016 - S1 Teknik Arsitektur - Universitas Mercu Buana - Pendidikan Anti Korupsi dan Etik UMB - Dosen pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Quiz 4 - Mengembangkan Potensi Diri Pendekatan Waldorf Education

5 Oktober 2024   00:54 Diperbarui: 5 Oktober 2024   00:56 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

What

Waldorf Education adalah pendekatan pendidikan holistik yang berfokus pada pengembangan potensi diri siswa secara keseluruhan 

baik dari segi fisik, emosional, intelektual, hingga spiritual. Sistem ini menekankan pentingnya keselarasan antara pembelajaran 

akademis dengan kreativitas, seni, dan nilai-nilai moral.  Inti pada metode Waldorf adalah pendidikan adalah sebuah seni, ia harus 

mencerminkan pengalaman anak. Untuk mendidik anak seutuhnya, hati dan kemauannya harus tercapai, begitu pula pikirannya."

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo

Why

Pendekatan ini penting karena dalam sistem pendidikan konvensional, fokus utama sering kali hanya pada hasil akademis dan 

kemampuan kognitif. Waldorf Education hadir sebagai solusi untuk mengatasi masalah ini dengan pendekatan yang lebih 

menyeluruh, memberikan ruang bagi anak untuk berkembang sesuai dengan ritme dan kemampuan mereka sendiri.

Waldorf Education memiliki  3 kategori lapis diri manusia dan 3 dasar Ilmu Pengetahuan, Seni dan Spiritual.

3 kategori lapis diri manusia yaitu:

1. Tubuh Jasmani

2. Jiwa

3. Roh

3 dasar Ilmu Pengetahuan, Seni dan Spiritual yaitu:

1. Usia 0-7 Th : Berdokus pada fisik tubuh

2.Usia 7-12 Th : Fokus mengelola kehidupan emosional atau batin

3. Usia 12-21 : Fokus pada intelektual berfikir kritis

Modul Prof Apollo
Modul Prof Apollo


How

Proses mengembangkan potensi diri melalui pendekatan Waldorf dilakukan melalui beberapa metode, seperti pembelajaran yang 

berorientasi pada seni dan kreatifitas, penggunaan alat-alat sederhana dan bahan alami, serta penekanan pada keterlibatan langsung 

siswa dalam berbagai aktivitas praktis. Pembelajaran juga disesuaikan dengan fase perkembangan anak, sehingga materi dan metode 

yang digunakan relevan dengan tahapan usia dan kebutuhan mereka.
 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun