(Silberman, 2007) menjelaskan bahwa Jigsaw learning merupakan sebuah tehnik yang dipakai secara luas yang memiliki kesamaan dengan tehnik"pertukaran dari kelompok ke kelompok" (group-to-group exchange) dengan suatu perbedaan penting, setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Ini adalah alternatif menarik, ketika ada materi yang dipelajari dapat disingkat dan disaat tidak ada bagian yang harus diajarkan sebelum yang lain-lain.
Oleh karena itu, Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw dapat menciptakan keberhasilan antar peserta didik, sehingga sumber belajar bagi peserta didik bukan hanya pendidik dan buku diktat tetapi juga sesama peserta didik. Dengan pemikiran bahwa belajar akan menjadi aktif dengan berfikir kritis, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Peserta didik akan menjadi lebih antusias dan bersemangat dalam belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H