Fenomena Gen Z menggunakan tagar "desperate" di LinkedIn bisa dilihat sebagai bentuk ekspresi dari berbagai tekanan dan tantangan yang mereka hadapi dalam dunia kerja dan kehidupan sosial. Ada beberapa alasan di balik fenomena ini:
1. Persaingan Kerja yang Ketat
Generasi Z yang baru masuk ke dunia kerja menghadapi persaingan yang sangat ketat. Banyak dari mereka merasa kesulitan menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan harapan mereka. LinkedIn adalah platform yang digunakan untuk mencari pekerjaan dan networking profesional, jadi penggunaan tagar ini mungkin mencerminkan frustrasi atau keputusasaan terhadap kurangnya kesempatan kerja atau tantangan dalam beradaptasi dengan dunia profesional.
2. Krisis Kepercayaan Diri dan Identitas
Gen Z sering menghadapi tekanan untuk membangun "personal brand" mereka sejak dini. Media sosial memperkuat perasaan kompetisi dan membandingkan diri dengan orang lain, yang bisa menyebabkan kecemasan dan keputusasaan ketika harapan mereka tidak sesuai dengan realita.
3. Pengaruh Ekonomi
Ketidakpastian ekonomi global, seperti resesi, pengangguran yang tinggi, dan kenaikan biaya hidup, bisa menjadi salah satu penyebab Gen Z merasa putus asa. Banyak dari mereka berjuang dengan ketidakpastian tentang masa depan, dan ini mempengaruhi bagaimana mereka melihat karier dan kehidupan secara umum.
4. Mental Health Awareness
Generasi ini cenderung lebih terbuka dalam membicarakan kesehatan mental. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesejahteraan mental, mereka lebih mungkin mengungkapkan perasaan mereka secara publik, termasuk perasaan frustasi dan putus asa.
Penggunaan tagar "desperate" di LinkedIn mungkin mencerminkan perasaan yang kompleks, di mana mereka mencoba untuk mengungkapkan tantangan yang dihadapi sambil tetap mencari dukungan atau solusi melalui platform profesional. Untuk mengatasi perasaan "desperate" yang sering dirasakan oleh banyak Gen Z di dunia kerja, ada beberapa langkah yang dapat mereka lakukan untuk meredakan tekanan dan membangun kembali optimisme serta ketahanan mental:
1. Bangun Keterampilan yang Relevan
Dengan terus memperbarui keterampilan melalui kursus online, sertifikasi, atau pelatihan profesional, mereka dapat meningkatkan daya saing. Misalnya, keterampilan dalam teknologi, data, atau manajemen proyek sangat diminati. Ikuti program pengembangan karyawan atau magang yang dapat memberi pengalaman nyata dan membuat CV lebih menarik.
2. Terapkan Mindset Growth
Berfokus pada proses, jangan merasa putus asa karena belum mencapai target, lebih baik menghargai setiap kemajuan kecil. Kesuksesan karier jarang datang dengan cepat, dan setiap langkah kecil adalah bagian dari perjalanan besar.
Belajar dari kegagalan jadikan sebagai pelajaran penting untuk berkembang. Banyak tokoh sukses pernah mengalami kegagalan sebelum mencapai puncak karier.
3. Perluas Jaringan (Networking)
Bergabung dengan komunitas professional seperti kelompok industri, menghadiri seminar, webinar, atau acara networking online/offline bisa membuka peluang baru. Di LinkedIn, mereka bisa menjalin hubungan dengan mentor atau profesional lain yang bisa memberikan bimbingan atau membuka pintu peluang.
Membangun hubungan yang bermakna dengan orang-orang yang dapat mendukung perkembangan karier mereka.
4. Tetapkan Tujuan Karier yang Fleksibel
Buat rencana jangka pendek dan jangka panjang sehingga dapat membantu mereka tetap fokus dan termotivasi. Namun, penting juga untuk fleksibel dan terbuka terhadap peluang lain yang mungkin muncul.
Evaluasi ulang tujuan dan harapan: Apakah harapan mereka terlalu tinggi untuk waktu dan situasi saat ini? Terkadang menyesuaikan ekspektasi bisa mengurangi tekanan dan membantu mereka fokus pada langkah-langkah yang lebih realistis.
5. Prioritaskan Kesehatan Mental
Manajemen stress dengan menerapkan praktik kesehatan mental seperti meditasi, olahraga teratur, tidur cukup, atau berbicara dengan terapis dapat membantu mengurangi kecemasan.
Ciptakan keseimbangan kerja-hidup dengan menghindari overworking dan cari waktu untuk beristirahat dan melakukan hal-hal yang mereka nikmati. Burnout seringkali menjadi penyebab perasaan putus asa.
6. Mencari Bimbingan Karier
Bimbingan dari seseorang yang lebih berpengalaman dapat memberikan perspektif baru dan solusi yang belum mereka pikirkan. Banyak institusi pendidikan atau organisasi profesional yang menawarkan layanan konsultasi karier gratis untuk membantu menemukan peluang atau arah yang sesuai.
7. Cari Alternatif Pekerjaan atau Usaha
Jika sulit mendapatkan pekerjaan penuh waktu, mereka bisa mencoba freelance atau membuka usaha kecil yang sesuai dengan minat mereka. Ini juga bisa menjadi cara untuk membangun portofolio dan pengalaman. Meskipun mungkin bukan pekerjaan impian, pekerjaan paruh waktu atau proyek sementara bisa membantu mengurangi tekanan keuangan dan tetap aktif.
Beberapa alternatif pekerjaan yang memiliki peluang besar, terutama untuk Gen Z yang fleksibel dan adaptif terhadap perubahan dengan prospek cerah diantaranya:
1. Pekerjaan di Bidang Teknologi
  - Software Developer / Engineer: Dengan terus berkembangnya teknologi digital, permintaan untuk pengembang perangkat lunak tetap tinggi, baik untuk aplikasi web, mobile, maupun solusi berbasis AI. Keterampilan dalam bahasa pemrograman seperti Python, Java, dan JavaScript sangat dihargai.
  - Data Analyst / Data Scientist: Data menjadi salah satu aset terbesar dalam bisnis modern. Perusahaan memerlukan orang yang bisa menganalisis data untuk pengambilan keputusan strategis. Keterampilan analisis data, machine learning, dan penggunaan alat seperti SQL, R, atau Python menjadi nilai tambah.
  - Cybersecurity Specialist: Dengan meningkatnya serangan siber, perusahaan membutuhkan ahli keamanan siber untuk melindungi data dan sistem mereka. Permintaan untuk pekerjaan ini terus meningkat seiring dengan meningkatnya ketergantungan pada infrastruktur digital.
 2. Freelancing & Gig Economy
  - Content Creator (YouTube, Instagram, TikTok): Platform digital seperti YouTube, TikTok, dan Instagram membuka peluang bagi individu kreatif untuk menghasilkan uang melalui pembuatan konten. Jika mereka memiliki audiens yang besar, mereka dapat memonetisasi melalui iklan, sponsorship, atau merchandise.
  - Freelance Writing / Copywriting: Banyak perusahaan yang memerlukan konten untuk situs web, blog, dan media sosial mereka. Keterampilan menulis yang baik dapat membawa peluang freelance yang luas. Platforms seperti Upwork, Fiverr, atau Freelancer bisa digunakan untuk menemukan klien.
  - Graphic Design / UI/UX Design: Banyak perusahaan startup, agensi, atau bahkan bisnis tradisional membutuhkan desainer grafis atau UI/UX untuk meningkatkan tampilan digital mereka. Keterampilan dalam tools seperti Adobe Creative Suite, Figma, dan Sketch sangat dihargai.
3. Pekerjaan di Industri Kreatif & Media
  - Video Editor / Animator: Dengan meningkatnya kebutuhan konten video di berbagai platform (YouTube, TikTok, Instagram), keterampilan video editing atau animasi sangat dibutuhkan. Tools seperti Adobe Premiere, After Effects, atau Final Cut Pro penting dalam bidang ini.
  - Social Media Manager: Banyak perusahaan kecil hingga besar yang mulai serius dalam membangun brand mereka di media sosial. Tugasnya termasuk mengelola konten, interaksi dengan audiens, hingga mengukur performa kampanye digital.
  - Digital Marketer: Pekerjaan di bidang pemasaran digital termasuk SEO (Search Engine Optimization), SEM (Search Engine Marketing), dan pemasaran media sosial sangat diminati. Dengan meningkatnya bisnis online, keterampilan digital marketing semakin esensial.
4. E-commerce & Online Business
  - Online Store Owner: Membuka toko online di platform seperti Shopee, Tokopedia, atau melalui website pribadi menjadi peluang bisnis yang besar. Produk yang dijual bisa beragam, mulai dari fashion, produk kecantikan, hingga gadget.
  - Dropshipper: Model bisnis dropshipping memudahkan siapa pun untuk menjual produk tanpa perlu menyimpan stok barang. Mereka hanya perlu mempromosikan barang, dan ketika ada pembelian, barang akan dikirim langsung dari supplier kepada pembeli.
5. Remote Work
  - Virtual Assistant (VA): Banyak perusahaan, startup, dan bahkan individu memerlukan bantuan administratif secara jarak jauh. Tugas VA meliputi pengelolaan email, jadwal, customer service, atau bahkan pengelolaan konten.
  - Customer Support Representative: Banyak perusahaan yang mencari pekerja remote untuk menangani customer support, terutama untuk bisnis online. Ini bisa berupa dukungan melalui chat, email, atau panggilan telepon.
6. Pekerjaan di Sektor Pendidikan dan Pelatihan
  - Online Tutor / Educator: Dengan meningkatnya permintaan akan pendidikan online, banyak orang membutuhkan tutor untuk mata pelajaran akademik, keterampilan teknis, atau bahkan keterampilan pribadi (seperti public speaking, manajemen waktu). Platform seperti Udemy, Coursera, atau bahkan YouTube bisa digunakan untuk mengajar.
  - Content Developer untuk E-Learning: Seiring meningkatnya pembelajaran online, ada permintaan besar untuk orang yang dapat mengembangkan konten pembelajaran interaktif, modul pelatihan, dan video edukatif.
7. Bidang Keuangan & Investasi
  - Financial Planner / Advisor: Dengan banyak orang mencari cara untuk mengelola keuangan pribadi mereka di masa ketidakpastian, peran perencana keuangan menjadi semakin penting. Mereka membantu individu atau perusahaan dalam perencanaan keuangan, investasi, atau pensiun.
  - Cryptocurrency Trader / Blockchain Specialist: Teknologi blockchain dan mata uang kripto terus berkembang, menciptakan peluang baru dalam bidang investasi, teknologi, dan pengembangan bisnis.
8. Lingkungan dan Keberlanjutan (Sustainability)
  - Sustainability Consultant: Dengan semakin banyak perusahaan fokus pada isu keberlanjutan, peran konsultan yang membantu mereka mengadopsi praktik ramah lingkungan semakin penting. Ini bisa mencakup efisiensi energi, limbah, hingga penggunaan bahan yang lebih berkelanjutan.
  - Renewable Energy Technician: Dengan meningkatnya fokus pada energi terbarukan, teknisi di bidang energi matahari, angin, dan lainnya menjadi sangat dibutuhkan.
9. Healthcare & Wellness
  - Telemedicine Practitioner: Di era digital, layanan kesehatan jarak jauh menjadi semakin populer. Para profesional di bidang medis, seperti dokter, perawat, atau terapis, bisa menawarkan layanan mereka secara online.
  - Fitness Coach / Personal Trainer: Permintaan untuk pelatih pribadi, baik untuk kebugaran fisik maupun kesehatan mental, semakin meningkat seiring dengan kesadaran akan pentingnya menjaga keseimbangan fisik dan mental.
Dengan memilih salah satu dari peluang di atas, Gen Z dapat lebih fleksibel dan terbuka terhadap berbagai opsi karier yang tidak terbatas pada pekerjaan tradisional. Fleksibilitas, keterampilan digital, dan kreativitas akan menjadi kunci kesuksesan di masa ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H