Bahkan menit ke-70 dua penyegaran dilakukan lagi dengan memasukkan bek Ibrokhimkhalil Yuldoshev dan striker Ruslanbek Jiyanov, sedangkan Indonesia baru mengganti pemain pada menit ke-76, itu pun seorang striker, ketika Kelly Sroyer menggantikan Ramadhan Sananta.
STY sepertinya frustrasi dan bimbang. Ia menginginkan adanya pergantian pemain di awal-awal babak kedua, untuk mencoba mengubah permainan, apalagi sembilan pemain utamanya sudah kelelahan, kehabisan napas dan kehabisan akal. Bahkan beberapa pemain tidak mampu mengendalikan emosi, termasuk Rizky Ridho dan Marselino. STY sepertinya bimbang dan tidak berani mengambil keputusan.
Meskipun sejauh ini STY berhasil mengejutkan dunia sepak bola Asia, lolos ke semi-final Piala Asia U23, namun fakta bahwa STY tidak berani merotasi pemain utamanya untuk istirahat, terus bermain dalam lima pertandingan, sepertiya sebuah pilihan anomali dari seorang pelatih profesional.Â
Langkah anomali itu akan menjadi kendala besar bagi STY ke depan, bukan hanya bagi kebugaran dan ancaman cedera pemain andalannya, namun juga mengakibatkan para pemain pengganti tidak pernah bisa meningkat kematangannya karena tidak pernah dimainkan. []
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H