Saat memegang bola, Uzbekistan leluasa memainkan operan-operan pendek cepat. Tiga gelandang serang mereka selalu bergerak membagi dan menerima bola, striker tunggal mereka rajin membuka ruang, sementara dua full-back mereka menjepit dari kiri dan kanan, siap memberikan umpan silang sekaligus menahan gerakan naik Fajar Fathurahman dan Pratama Arhan.
Shin Tae-yong pasti mengetahui kesulitan para pemainnya, namun tidak ada solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi blokade presisi pemain Uzbekistan di daerah pertahanan. Yang dapat dilakukannya adalah terus meminta pemainnya disiplin dan ketat menjaga pergerakan pemain lawan, sambil terus mencoba menembus tekanan lawan.
Meski hanya dua gol yang menembus gawang Ernando Ari, namun ada tiga ancaman nyata ketika tiga kali bola membentur mistar.
Dapat dikatakan, Uzbekistan secara taktik dan fisik jauh lebih unggul, sehingga wajar, sepanjang pertandingan tidak ada satu pun shot on target dari pemain Indonesia, sedangkan tendangan ke arah gawang perbandingannya sangat besar, 4:28, dan penguasaan bola 38:62 persen.
Pemain Kelelahan
Pertanyaannya adalah, selain karena formasi 3-4-3 yang gagal menghadapi kokohnya formasi 4-2-3-1, dengan empat pemain depan Uzbekistan yang selalu menekan tiga bek sejajar Indonesia, lalu apalagi faktor penyebab kekalahan Indonesia?
Secara taktik, penerapan operan-operan pendek cepat anak asuh pelatih Timur Kapadze dan pergerakan para pemainnya sulit diantisipasi, demikian juga taktik menekan di garis pertahanan lawan untuk mementahkan setiap build-up pemain Indonesia boleh dibilang berhasil, sehingga Indonesia kesulitan mengembangkan permainan. Pemain Uzbekistan juga langsung menekan pemain Indonesia yang memegang bola.
Kemudian, dari analisis sejak dimulainya Piala Asia U23, para pemain Uzbekistan sepertinya dibekali fisik yang kuat, mampu memainkan dan membawa bola serta bergerak lebih cepat dibanding pemain Indonesia. Terutama sekali, para pemain Uzbekistan tampak lebih bugar, sehingga tampil bertenaga.
Dari pemain yang diturunkan melawan Indonesia, ada tujuh pemain baru dibanding susunan starter Uzbekistan saat melawan Arab Saudi, yaitu penyerang Alisher Odilov; tiga gelandang serang Hojimat Erkinov, Abbosbek Fayzullaev, dan Ulugbek Khoshimov; gelandang bertahan Umarali Rakhmonalev; full-back Zafarmurod dan bek tengah Usadbek Rakhimjonov.
Sedangkan Indonesia, ada tiga pemain baru dibanding starter melawan Korsel, yaitu Muhammad Ferarri (bek tengah kanan), Fajar Fathurahman (wing-back kanan), dan penyerang Ramadhan Sananta.
Dari lima kali bermain, pelatih Uzbekistan selalu mengganti banyak pemain dalam setiap pertandingan, namun tidak mengurangi ketangguhan mereka untuk selalu clean-sheet dan mencetak gol. Biasanya, ada lima hingga tujuh pemain baru setiap kali bermain, sehingga tim secara keseluruhan mampu tampil agresif, kuat dan bertenaga.