Mohon tunggu...
Yayat S. Soelaeman
Yayat S. Soelaeman Mohon Tunggu... Penulis - Berbagi Inspirasi

writer and journalist / yayatindonesia@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Kak Siti Mendongeng Seru pada Hari Sabtu

5 Januari 2023   01:39 Diperbarui: 5 Januari 2023   01:46 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Relawan Pendongeng Foto Bersama (Foto: Dok Pribadi) 

Cara dan gaya mendongeng Kak Siti mampu menarik hati anak-anak kampung itu untuk tetap duduk hingga cerita selesai. Perubahan suara dengan menirukan suara orang, perubahan mimik wajah, dan gerak tubuh Kak Siti saat bercerita juga memberikan pengaruh terhadap antusiasme dan keterlibatan anak untuk menyimak alur cerita.

Dan sebagaimana biasanya, Kak Siti menyelipkan beberapa pesan moral saat mendongeng, misalnya kebiasaan mengucapkan salam, menghormati orang yang lebih tua, berbuat baik, dan membaca doa saat memulai kegiatan, masuk kamar mandi atau masuk rumah.

Menurut Kak Siti, cerita dongengnya pagi itu untuk memberikan dorongan kepada anak-anak agar membiasakan diri membaca buku karena buku berisi ilmu pengetahuan. Setelah acara mendongeng, anak-anak kemudian diajak melakukan kreatifitas memanfaatkan kertas origami dan sedotan plastik.  

Kampung Dongeng Indonesia

Siti Setia yang akrab dipanggil Kak Siti (45) adalah salah seorang relawan pendongeng yang tergabung dalam Kampung Dongeng Indonesia (KDI) pimpinan Awam Prakoso. Awam dikenal sebagai pendongeng yang sering berkeliling Indonesia untuk mendongeng. KDI saat ini memiliki sekitar 1.600 relawan pendongeng yang tersebar di seluruh Indonesia. Relawan ini bergerak aktif mengumpulkan anak-anak untuk membaca dongeng bersama dan mendengarkan dongeng.

Menurut Siti, sering juga relawan pendongeng diundang untuk mendongeng dan meningkatkan pengembangan literasi di sekolah-sekolah, kantor pemeritah, perusahaan, bahkan di tempat-tempat keramaian.

Saat mendongeng, ia selalu membawa alat bantu peraga berupa boneka beberapa binatang, termasuk membawa boneka bernama Jojo. Ketika mendongeng, ia biasanya mengajak ngobrol Jojo sambil menyelipkan pesan, sehingga membuat banyak anak-anak senang dan tertarik.

Selama empat tahun menjadi relawan pendongeng, Siti tentu saja memiliki banyak pengalaman dan suka duka saat berinteraksi dengan anak-anak yang berusia antara tiga hingga 12 tahun.

"Yang jelas saya selalu merasa senang, bahagia, dan bangga saat berinteraksi dengan anak-anak. Apalagi ketika saya melihat wajah anak-anak yang bahagia ketika mendengar dongeng saya," kata Siti yang mengaku hanya ibu rumah tangga biasa.

Menyisipkan Pesan Moral (Foto: Dok Pribadi)
Menyisipkan Pesan Moral (Foto: Dok Pribadi)
Ia mengatakan, di era digital saat ini, dengan serbuan arus informasi yang tak terbatas dan pesatnya kemajuan iptek, terutama teknologi informasi dan komunikasi, menjadikan perilaku anak sering tidak bisa diduga, dan banyak keluarga harus mengubah pola asuh terhadap anak-anaknya, hal ini terutama karena banyak anak kecanduan gadget (gawai).

Gawai adalah perangkat elektronik canggih yang di dalamnya terdapat berbagai aplikasi untuk sumber informasi, jejaring sosial, hobi, kreatifitas, dan banyak lagi. Salah satu contoh adalah smartphone atau telepon genggam. Beberapa aplikasi populer yang bisa diakses melalui telepon genggam adalah Youtube, Tik-Tok, dan games online.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun