Saya sendiri dengan pengalaman pribadi dan mungkin beberapa dari pembaca, tidak bisa menghindari zoning out saat membaca pada kondisi tersebut. Kondusifitas suatu tempat juga sebenarnya bukan hanya dibutuhkan saat membaca.
Kondisi zoning out bisa saja juga terjadi pada saat kita melakukan aktivitas yang lain. Menghindari kondisi zoning out dengan memerhatikan kondusifitas tempat juga sering kita lakukan seperti saat sedang berlangsung proses belajar, ujian, rapat penting dan ketika beribadah.Â
Kondisi lapar dan mengantuk
Zoning out juga sering dialami jika berada pada keadaan lapar dan mengantuk. Membaca dengan kondisi lapar tentunya akan membuyarkan fokus kita pada bacaan sebab pikiran akan teralihkan dengan kondisi perut yang membutuhkan asupan energi. Memaksakan diri membaca dalam keadaan lapar tidak akan membuat kita untuk mampu menyerap dengan baik informasi yang dibaca.Â
Begitu juga dengan kondisi mengantuk, membaca dalam keadaan ngantuk terkadang membuat tidak fokus dan lupa dengan bagian yang sedang kita baca. Fenomena ngantuk sebenarnya menjadi hal yang cukup sering dialami oleh kebanyakan orang saat sedang membaca. Apalagi jika tema bacaan yang agak sulit dicerna, baru membaca dua atau tiga lembar, rasa ngantuk sudah menghampiri pembaca.Â
Membaca dalam waktu yang cukup lama juga akan membuat mata dan otak kelelahan sehingga memicu rasa ngantuk. Oleh karena itu, agar kiranya kita bisa membatasi waktu ketika membaca agar kualitas membaca dapat berjalan maksimal.Â
Demikianlah alasan yang dapat saya sampaikan dengan berdasarkan pengalaman pribadi. Jika ada juga yang memilki alasan yang sama, semoga dengan uraian tersebut dapat membuat kita bisa menghindari kondisi-kondisi zoning out saat membaca.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H