Mohon tunggu...
Rahmat Hidayat
Rahmat Hidayat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penjaga Toko | Toko Rahmat Mandiri | Membaca | Menulis | Sosial Budaya | Diari | Jeneponto | Sulawesi Selatan | Email : rahmatcembo@gmail.com | Blog : lentera-turatea.blogspot.com |

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Zoning Out Saat Membaca, Kok Bisa?

2 November 2024   18:07 Diperbarui: 2 November 2024   18:48 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : pixabay.com/bacnk90

Membaca merupakan aktivitas keseharian yang kerap dilakukan bagi kebanyakan orang, baik itu sesuatu yang tidak disengaja saat berada di tempat umum, ataupun tuntutan di tempat kerja serta di rumah untuk sekedar menambah wawasan. 

Ketika sedang membaca, tak jarang kita mengalami suatu kondisi yang membuat fokus menjadi buyar dan pikiran malah beralih ke sesuatu yang lain. Hal ini menjadikan aktivitas membaca terganggu dan menjadi tidak maksimal dalam menangkap informasi. Suatu kondisi  yang juga dikenal dengan istilah " Zoning Out ".

Kondisi zoning out yang membuat seseorang menjadi tak fokus pada saat membaca tentunya perlu disiasati dengan mencari tahu alasan yang menyebabkan pembaca mengalami kondisi teresebut.

Oleh karena itu, dalam artikel ini saya ingin menyampaikan beberapa alasan yang membuat kita mengalami kondisi zoning out. Alasan yang saya ambil dari pengalaman pribadi, tetapi mungkin saja berlaku pada beberapa orang maupun yang membaca tulisan ini. 

Berikut di bawah ini saya uraikan alasan yang menjadi penyebab mengalami kondisi zoning out berdasarkan pengalaman pribadi:

Mood untuk membaca yang tidak stabil

Kita terkadang memaksakan diri membaca sesuatu ketika melihat buku atau artikel yang ada di hand phone meski kondisi kita sedang capek dan lelah dari aktivitas kerja seharian. Membaca dalam kondisi demikian akan membuat kita menjadi tidak fokus sehingga informasi yang diperoleh bisa saja tidak terserap dengan baik. 

Kondisi capek dan lelah membuat mood membaca kita tidak stabil sehingga fokus pada bacaan tidak akan maksimal. Untuk menghindari kondisi tersebut alangkah baiknya jika mengistirahatkan badan agar bisa mengembalikan energi dan mood. 

Tempat membaca yang tidak kondusif

Kondisi zoning out juga sering kali dialami ketika sedang berada pada tempat yang kurang kondusif. Berada pada tempat yang tidak tepat akan membuat aktivitas membaca kita akan terganggu. 

Membaca terkadang membutuhkan tempat yang tenang agar apa yang kita baca dapat dipahami dengan baik. Membaca di tempat yang kurang kondusif seperti di pasar, di pinggir jalan raya, di pelataran mall, di minimarket, di cafe yang ramai atau di rumah dengan keluarga yang sedang berkumpul pastinya akan membuat fokus kita menjadi buyar dan teralihkan dengan kegiatan orang-orang yang ada di sekitar kita.

Ketika membaca di tempat keramian, kita bisa saja terganggu dengan pembicaraan orang-orang sekitar, teralihkan dengan suara knalpot dan klakson kendaran, atau suara tangisan anak kecil. Namun, kondisi demikian tentunya tidak dapat digeneralisir kepada semua orang, sebab bisa saja ada orang yang mampu fokus membaca meski berada pada keramaian.

Saya sendiri dengan pengalaman pribadi dan mungkin beberapa dari pembaca, tidak bisa menghindari zoning out saat membaca pada kondisi tersebut. Kondusifitas suatu tempat juga sebenarnya bukan hanya dibutuhkan saat membaca.

Kondisi zoning out bisa saja juga terjadi pada saat kita melakukan aktivitas yang lain. Menghindari kondisi zoning out dengan memerhatikan kondusifitas tempat juga sering kita lakukan seperti saat sedang berlangsung proses belajar, ujian, rapat penting dan ketika beribadah. 

Kondisi lapar dan mengantuk

Zoning out juga sering dialami jika berada pada keadaan lapar dan mengantuk. Membaca dengan kondisi lapar tentunya akan membuyarkan fokus kita pada bacaan sebab pikiran akan teralihkan dengan kondisi perut yang membutuhkan asupan energi. Memaksakan diri membaca dalam keadaan lapar tidak akan membuat kita untuk mampu menyerap dengan baik informasi yang dibaca. 

Begitu juga dengan kondisi mengantuk, membaca dalam keadaan ngantuk terkadang membuat tidak fokus dan lupa dengan bagian yang sedang kita baca. Fenomena ngantuk sebenarnya menjadi hal yang cukup sering dialami oleh kebanyakan orang saat sedang membaca. Apalagi jika tema bacaan yang agak sulit dicerna, baru membaca dua atau tiga lembar, rasa ngantuk sudah menghampiri pembaca. 

Membaca dalam waktu yang cukup lama juga akan membuat mata dan otak kelelahan sehingga memicu rasa ngantuk. Oleh karena itu, agar kiranya kita bisa membatasi waktu ketika membaca agar kualitas membaca dapat berjalan maksimal. 

Demikianlah alasan yang dapat saya sampaikan dengan berdasarkan pengalaman pribadi. Jika ada juga yang memilki alasan yang sama, semoga dengan uraian tersebut dapat membuat kita bisa menghindari kondisi-kondisi zoning out saat membaca. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun