Mohon tunggu...
Rahmat Hidayat
Rahmat Hidayat Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Penjaga Toko | Toko Rahmat Mandiri | Membaca | Menulis | Sosial Budaya | Diari | Jeneponto | Sulawesi Selatan | Email : rahmatcembo@gmail.com | Blog : lentera-turatea.blogspot.com |

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Prof. Mahfud", Rival yang Layak Menjadi Menteri Prabowo - Gibran

16 Oktober 2024   19:40 Diperbarui: 16 Oktober 2024   19:49 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Kompas.com/Kristianto Purnomo

Melihat hal tersebut, ada baiknya jika Presiden terpilih Prabowo Subianto mempertimbangkann maksud yang disampaikan Jokowi lima tahun yang lalu untuk mejga politik gotong royong dengan memanggil kembali Prof. Mahfud untuk menjadi menteri di jajaran kabinet pemerintahannya. Tak ada yang dapat memastikan saat ini Prof. Mahfud akan menerima jika ditawarkan menjadi menteri Prabowo, tetapi tak ada pula yang memastikan ia akan menolak tawaran tersebut. 

Jika Prabowo berbesar hati membuka peluang kepada Prof. Mahfud, maka publik dapat menilai kenegarawanan seroang Presiden baru yang membuka ruang kolaborasi sekaligus rekonsiliasi politik pasca pilpres guna merajut kembali benang kusut politik yang sempat terurai. Tawaran seperti ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi kedua tokoh nasional, tetapi keduanya dapat belajar dari pengalaman yang telah ia lalui.

Apabila langkah ini betul-betul diambil oleh Prabowo Subianto, maka Prof. Mahfud tak perlu memikirkan pandangan publik perihal penilaian akan tidak bertahannya ia sebagai oposisi seperti yang disampaikan oleh Anis Baswedan kepada Prabowo saat debat capres yang lalu.  sebab kita ketahui bersama Prof Mahfud saat ini bukanlah menjadi kader partai alias tidak bergabung dengan partai politik mana pun. Tetapi, jika ada pertimbangan lain sehingga Prof Mahfud menolaknya, maka itu kembali pada keputusan Prof Mahfud sendiri.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun