Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cerita Dua Pelaku UMKM Binaan BRI, Enak Seperti Jamu, Manis Seperti Gula

21 Desember 2022   00:02 Diperbarui: 21 Desember 2022   00:09 1740
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamu Gempur Herblass yang jadi best seller (dok.yayat)

Berbincang dengan dua orang pelaku UMKM membuat saya makin menyadari bahwa membuat bisnis tetap stabil tanpa hambatan itu tidak mungkin. UMKM butuh pihak ketiga yang bisa bekerjasama dan mendukung usahanya.

tiga produk ArenKula Nusantara berbentuk bubuk (dok.yayat)
tiga produk ArenKula Nusantara berbentuk bubuk (dok.yayat)

Hambatan terbesar para pelaku UMKM pemasaran. BRI sebagai perusahaan yang berdiri selama 127 tahun, berpengalaman dalam hal ini. Dengan dukungan dan bimbingan dari BRIPahlawanFinansial, maka kendala dan hambatan para UMKM akan terurai satu persatu.

PR nya adalah bagaimana cara yang efektif dalam memberi bimbingan pada pelaku UMKM? Selama ini saya melihat bimbingan dilakukan secara massal pada kelompok UMKM yang terdiri dari belasan bahkan puluhan UMKM.

Bagaimana jika bimbingan dilakukan dalam kelompok kecil. BRI membuat tim kreatif untuk memberi pelatihan dan bimbingan soal pemasaran pada satu kelompok UMKM yang terdiri dari 5 pelaku UMKM, misalnya. Dengan begini, pelatihan menjadi lebih fokus. Pelaku UMKM sudah disibukkan dengan produksi, maka untuk pemasaran kebanyakan keteteran.

sirup jahe merah aren yang menyehatkan (dok.yayat)
sirup jahe merah aren yang menyehatkan (dok.yayat)

Apalagi dunia digital sekarang makin maju, dimana pelaku UMKM dituntut untuk bisa memasarkan dengan cara digital pula. Pelaku UMKM banyak yang belum bisa beradaptasi dengan cara digital dan ini harus diajarkan kepada mereka pelan-pelan.

Dukungan dalam bentuk pemasaran juga bisa dibuat dengan cara membeli produk UMKM. Seperti yang dikatakan oleh ibu Susi Suryani bahwa pelaku UMKM senang sekali jika produknya dibeli oleh BUMN dan corporate. Buatnya lebih baik produknya dibeli ketimbang diberi pinjaman.

gula aren cair (dok.yayat)
gula aren cair (dok.yayat)

Saya setuju dengan ibu Susi. Membeli produk UMKM bukan hanya menghargai jerih payah mereka namun juga membuat pelaku UMKM bisa bertahan dan usahanya berumur panjang. Feedback dari pembeli produk juga digunakan untuk meningkatkan kualitas supaya UMKM naik kelas, jadi jangan takut untuk memberi feedback atau saran terhadap produknya. Jika kita tak membeli produk UMKM, bagaimana kita tahu produk tersebut bagus atau tidak, atau hal-hal apa yang perlu ditingkatkan.

Saya meninggalkan area pameran dengan belanjaan berupa jamu instan Gempur, sebotol gula aren cair, sebotol sirop lemon aren dan gula aren padat. Semoga para pelaku UMKM ini dagangannya laris manis dan usahanya berumur panjang. Sehingga saya bisa membeli produknya lagi kapan-kapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun