Sementara para pembalap Itali pasca ditinggal pensiun Valentino Rossi, belum memunculkan pembalap yang benar-benar mendominasi. Enea Bastianini menang di Qatar kemarin. Rider ini bolehlah dilirik. Tapi pembuktian sebagai The Next Valentino Rossi masih jauh banget.
Francesco Bagnaia yang difavoritkan juara dunia, belum panas dan masih slow. Asal jangan keterusan slow sampai akhir musim aja. Morbidelli belum dapet feelnya mengendarai Yamaha. Marco Bezzecchi rider Itali yang baru naik ke MotoGP. Saya suka melihat gayanya balapan. Rider Itali masa depan patut disematkan padanya. Namun secara keseluruhan kekuatan Spanyol dan Itali di 2022 masih berimbang menurut saya.
Miguel Oliveira, Menang Mudah di Mandalika
(Komentar untuk artikel Podium Pertama Mandalika)Â
KTM performanya melejit pasca setelah mengambil Dani Pedrosa sebagai test rider. Tahun 2020 dan 2021 kedua ridernya, Brad Binder dan Miguel Oliveira mencuri perhatian orang dari ketatnya persaingan rider Spanyol vs Itali dengan menjadi 2 kali juara seri. Tahun ini kembali KTM kembali bersinar dengan podiumnya Brad Binder di seri Qatar dan juaranya Miguel Oliveira di seri Mandalika.
Saya tak terlalu kaget dengan hasil yang diraih KTM, ya memang test ridernya bukan pembalap kaleng-kaleng kok. Motor KTM cocok digeber oleh Miguel Oliveira yang style balapannya kalem dan Brad Binder yang doyan gaspol. Dengan hasil bagus di dua seri awal MotoGP 2022, KTM bisa jadi musuh berat tim Suzuki yang begitu-begitu aja.
Kemenangan di Mandalika, buat Oliveira pribadi adalah pencapaian target sekali podium di tiap musim yang rutin ia raih di 3 musim MotoGP terakhir. Namun ada hal yang unik dari kemenangan Oliveira sebenarnya. Ia adalah pembalap Portugis yang pertama kali menang di Mandalika dan Portugis adalah negara yang pertama kali menjajah Indonesia hehehe.
Veda Ega Pratama, Pembalap Bertalenta, Nasibnya Nanti Bagaimana?
(Komentar untuk artikel Veda Ega Pratama dan Sirkuit Pasar Sapi)
Jumat, 18 Maret lalu saya diwawancarai oleh radio KBR mengenai gelaran MotoGP di Mandalika. Saya dimintai pendapat mengenai dukungan pemerintah pada pembalap Indonesia khususnya dan olahraga balapan umumnya, dengan diadakannya MotoGP Mandalika.
Saya bilang bahwa dukungan pemerintah untuk pembalap Indonesia masih kurang sekali. Pembalap Indonesia masih didukung oleh swasta yang rutin mengadakan pembinaan dan pelatihan, seperti Yamaha dan Honda. Kedua merk sepeda motor ini mencari pembalap muda berbakat dengan cara rutin menggelar balapan lokal.
Pembalap Indonesia yang bersinar di ajang balapan lokal diberi jalan untuk ikut balapan di kancah Internasional seperti CEV atau Asia Talent Cup (ATC). Bahkan pembalap Indonesia beberapa kali ikutan balapan di kelas Moto2 seperti Dimas Ekky atau yang tahun ini sedang berjuang di Moto2, Mario Aji.