Michael Radford sang Sutradara berhasil mengajak penonton untuk ikut larut dalam kegalauan Amos Bardi. Kasian sama Amos Bardi iya, tapi gemes sama Zucchero juga iya.
Michael Radford juga apik mengolah karakter Amos Bardi. Penampilan artis di panggung tentu berbeda dengan kesehariannya. Amos Bardi lebih banyak terlihat muram di keseharian ketika kehidupannya dewasa. Tambahan lagi ia pendiam. Padahal ketika kecil, ia bocah yang sering membangkang.
Ketika ia menjelang menikah, ia melakukan pengakuan dosa yang menyebabkan acara pernikahannya terlambat. Ketika ditanya oleh Andriano, kenapa ia melakukan pengakuan dosa sebelum menikah, Amos bardi bilang bahwa ia mengaku dosa karena bermimpi tidur dengan Kim Basinger, aktris top di masa itu. Polos amat yak.
Bagaimana kisah akhir The Music of Silence? Nonton aja di Mola TV ya. Selain kisah Amos Bardi alias Andrea Bocelli, dalam The Music of Silence kita disuguhi suasana pedesaan Italia akhir tahun 1950 an. Akan lebih terasa nuansa Italianya kalo bahasa yang digunakan dalam film adalah bahasa Italia. Tapi susah ngertinya nanti ya.
At the end dari film The Music of Silence kita tahu bahwa untuk meraih karir gemilang itu nggak mudah, Prosesnya panjang dan butuh dukungan banyak pihak. Mental benar-benar diuji dengan aneka kesulitan. Pun ketika sudah mencapai puncak karir, mental tetap diuji, justru dengan aneka kemudahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H