Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Bincang Sehat dengan Ketapels, dari Nyaris Stroke hingga Niat Bunuh Diri

15 Januari 2020   20:20 Diperbarui: 15 Januari 2020   20:22 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mbak agatha mey, bu ngesti dan mas agung han sedang berbagi (dok.yayat)

Tubuh yang sehat jadi idaman banyak orang. Dibutuhkan niat kuat untuk menjadi sehat dan untuk mencapai kesehatan yang sempurna, bukan hanya tubuh saja fokusnya tapi pikiran juga. 

Kesehatan selalu menarik untuk dibahas. Makanya durasi 2 jam bincang kesehatan bersama Ketapels yang diadakan di Jeletreng River Park Tangerang pada 12 Januari terasa singkat.

Saya selalu suka mendengar pengalaman orang dalam mengubah hidupnya menjadi lebih baik. Kisah seperti ini lebih merasuk ke pikiran saya. Ada mas Agung Han, mbak Ngesti Murni dan mbak Agatha Mey yang bergantian berkisah di suasana Jeletreng River Park yang sangat ramai. Hari Minggu digunakan orang buat berolah raga di kawasan yang cukup luas ini.

Yang memacu saya untuk sehat adalah anak dan istri saya, saya khawatir dengan mereka bila saya sakit, begitu mas Agung Han memulai ceritanya. 

Kompasianer of The Year 2019 ini dulu pernah nyaris stroke akibat pola makan yang tak terkendali. Ia mengalami kelebihan berat badan, salah satu penyebab ia kelebihan kolesterol juga. 

Hobi makan gorengan di pinggir jalan dan hobi minum soda gembira yang jauh melebihi standar menjadi cikal bakal penyakitnya.

ketapels sharing session (dok.yayat)
ketapels sharing session (dok.yayat)
Ia sontak khawatir dengan anak-anaknya yang masih kecil dan istrinya bila ia sakit. Siapa yang mencari nafkah? Bagaimana memenuhi kebutuhan keluarga? 

Berapa besar biaya buat berobat? Dan segala macam pertanyaan memenuhi pikirannya. Saya harus sembuh dan sehat, itu niatnya. Berbekal niat kuat itu ia ke dokter dan berkonsultasi ke ahli nutrisi.

Ahli nutrisi menyarankan mas Agung melakukan detox segera dan mengubah pola makan meninggalkan gorengan yang nikmat dan soda gembira yang akibatnya buat kesehatan sangat tidak gembira. 

Detox dimulai dengan makan sayuran dengan cara direbus, makan ubi dan singkong rebus, minum infused water, makan buah secara rutin, mengurangi nasi, rajin olahraga dan lain-lain.

Awalnya pola makan ini dijalani dengan berat. Namun detox ini berefek ke tubuhnya. Gejala stroke perlahan berkurang kemudian hilang sama sekali. Berat badan juga sekarang sesuai standar. 

Saya beberapa kali barengan mas Agung di sebuah acara. Ketika acara makan, yang pertama kali dicari mas Agung adalah buah. Sebegitu ketatnya ia menjaga pola makan memang.

horeeee dapet nanas Honi (dok.yayat)
horeeee dapet nanas Honi (dok.yayat)
Senada dengan cerita bu Ngesti Murni. Kompasianer ini sudah berusia 64 tahun namun secara fisik saya sungguh kagum dengan nenek dari 4 cucu ini karena sungguh bugar. 

Bu Ngesti nggak pernah mengonsumsi obat dokter jika sakit. Ia mempercayakan penyembuhan melalui tumbuhan obat. Bu Ngesti memang suka sekali bercocok tanam. Di rumahnya ada berbagai macam tanaman yang bisa diminum sebagai obat.

Selain itu, makan buah dan sayur sudah menjadi kebiasaan bu Ngesti sejak muda. Di acara kemarin bu Ngesti membawa beberapa tanaman koleksinya. Ada lidah buaya, pohon jinten dan beberapa lagi saya tak hapal namanya. 

Lidah buaya sering dibuat minuman oleh bu Ngesti. Katanya Lidah Buaya bagus untuk kulit. Itu sebabnya kulit bu Ngesti cerah sekali. Perawatannya tak pakai skin care tapi pakai tumbuhan alami.

Berlanjut ke cerita mbak Agatha Mey. Cukup mengejutkan saya mendengar ia sempat pernah berniat bunuh diri karena stress dengan masalah yang ia alami. 

Saya nggak bisa bayangkan betapa berat masalah dan bebannya jika mbak Agatha Mey yang saya kenal periang ini sampai berniat bunuh diri. Untungnya niat itu tak terlaksana.

buah pasti sunpride (dok.yayat)
buah pasti sunpride (dok.yayat)
Yang mengubah niat mbak Agatha Mey adalah seorang motivator yang berpesan 2 hal padanya yaitu to forgive dan to love. Maafkan orang yang menyakitimu dan maafkan dirimu sendiri, lalu jika kau merasa kau tidak dicintai orang lain ingatlah selalu bahwa Tuhan selalu mencintaimu, itulah kalimat sang motivator yang begitu nampol sampai ke relung hati.

Tentu tak serta merta pesan ini langsung dilaksanakan dengan lancar. Halangannya sungguh besar. Namun dengan niat kuat ia bertahan dan kini jadilah ia pribadi yang periang dan nggak ambil pusing dengan sikap orang. Jangan biarkan efek negatif orang lain mempengaruhi kita, buang jauh-jauh dan jangan biarkan bersemayam di hati, itu katanya.

Saya sendiri Alhamdulillah belum pernah menderita penyakit berat dan saya nggak ingin penyakit apapun hinggap di diri saya. Karena itu saya juga sedang mengubah pola makan dan sedang semangat berolahraga demi menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. 

Cerita teman-teman Ketapels membuat semangat saya makin besar. Thanks to Ketapels. Tak pernah ada kata terlambat untuk sehat, mulailah sekarang dan bukan nanti.

Acara ditutup dengan bagi-bagi buah nanas, pisang dan jambu dari Sunpride. Sunpride merupakan distributor buah berkualitas. Di Indonesia, pisang Cavendish, nanas Honi dan Guava Kristal merek Sunpride sudah punya sertifikasi GAP atau sertifikasi proses agrikultur dunia yang memastikan keamanan produk buah segar untuk dikonsumsi karena bebas dari resido kimia. Buah ya pasti Sunpride.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun