Oktober lalu kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Kawah Ijen di Banyuwangi terbakar. Kebakaran hebat menghanguskan 940 hektar kawasan TWA Kawah Ijen. TWA Kawah Ijen terdiri dari hutan yang punya vegetasi lengkap, mulai dari savana, hutan musim juga hutan sepanjang tahun. Kebakaran hutan terbesar dalam satu dasawarsa terakhir itu menghanguskan hutan beserta isinya. Selama 17 hari, TWA Kawah Ijen ditutup untuk pemadaman dan pemulihan.
Saya mengunjungi TWA Kawah Ijen pada tanggal 16 Desember 2019 lalu. Batang-batang pohon terlihat menghitam menjadi arang. Banyak pohon masih tegak berdiri namun daun-daunnya habis sudah. Saya menyusuri tanah di sela-sela pohon yang tertutup dedaunan bekas terbakar. Abunya tebal sekali, setebal arang di batang pohon yang tak sengaja saya pegang.
Pemadaman saat TWA Kawah Ijen terbakar memakan waktu cukup lama karena saat kebakaran, kondisi diperparah dengan angin kencang dan keringnya tanaman karena hujan lama tak turun. Kebakaran itu sendiri bukan berasal dari TWA Kawah Ijen, namun dari luar TWA Kawah Ijen. Pengelola TWA Kawah Ijen dan aparat bahu membahu memadamkan api. Meski sulit, akhirnya api padam juga.
Namun tak selalu orang naik ke puncak ijen menemukan Blue Fire. Driver taksi yang mengantar saya dari bandara Blimblingsari sehari sebelumnya bilang, menemui Blue Fire itu tergantung keberuntungan kita. Tak lupa ia menunjukkan rekaman Blue Fire yang diambil ketika ia mengantar tamu wisatawan mancanegara ke Ijen. Blue Firenya cantik sekali.
Cemara Gunung dan Sadar Lingkungan
Cemara Gunung merupakan jenis cemara dari Indonesia yang sudah menyebar ke Australia, Cina, India, Kenya, Tanzania dan Thailand. Pohon Cemara Gunung adalah tanaman endemik di TWA Kawah Ijen. Cemara Gunung bisa tumbuh hingga mencapai 35 meter dan menjadi tanaman pionir pada daerah longsor.
Cemara Gunung menjadi tanaman yang ditanam untuk menghijaukan kembali kawasan TWA Kawah Ijen yang hangus karena terbakar. Tentu butuh banyak sekali Cemara Gunung yang harus ditanam dan butuh proses yang cepat karena saat ini sudah masuk musim penghujan. Lahan gundul rawan longsor karena banjir. Menanam Cemara Gunung adalah tindakan tepat karena tanaman ini adalah tanaman yang bisa tumbuh dengan cepat.
Salah satu pihak yang membantu menghijaukan kembali TWA Kawah Ijen adalah Bakti Lingkungan Djarum Foundation. Bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, Djarum Foundation mengajak 250 milenial ke TWA Kawah Ijen pada 16 Desember lalu untuk bersama-sama menanam Cemara Gunung melalui program Siap Darling (Siap Sadar Lingkungan).