Kenapa menanam Trembesi? Karena jalan tol adalah kawasan gersang dan banyak dilalui kendaraan bermotor yang sudah pasti membuang CO2 yang begitu banyak. Pohon lain tak akan kuat melawan polusi, biar Trembesi aja yang melakukannya.
DTFL Trans Jawa memulai penanaman Trembesi di Tol Cipali pada 2015 dan merawatnya hingga 2018. Kok cuma 3 tahun? Karena 3 tahun adalah waktu yang diperlukan batang pohon Trembesi untuk mencapai ukuran yang cukup besar. Cukup kuat untuk tumbuh sendiri. Perawatan dilakukan meliputi penyiraman, pemupukan, pemangkasan sampai penggantian bibit baru jika ada pohon yang rusak atau mati.
Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Republik Indonesia yang diwakili oleh Kepala Balai Besar konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur Dr Nandang Prihadi S.Hut, M.Sc, mengatakan bahwa KLHK sangat mendukung penanaman pohon Trembesi di Tol Trans Jawa karena kegiatan ini termasuk dalam langkah pemulihan ekosistem sehingga lingkungan hidup kembali menjadi berkualitas baik pada manusia dan makhluk hidup lainnya.
Ke depannya, DTFL Trans Jawa akan menanam jenis pohon berbunga dan pohon berbuah seperti 650 bibit Tabebuya, 200 bibit Kepoh dan masing-masing 100 bibit Flamboyan, Maja, Tanjung, Eucalyptus, Bunga Kupu-kupu, Ketapang dan Salam. Pohon-pohon ini akan ditanam di Interchange, rest area dan kantor pengelola. Jadi pengguna jalan tol, karyawan dan pihak pengelola sama merasa nyaman.
Tak terasa, segelas es cendol sudah habis saya minum. Saya mengembalikan gelas kosong dan menyodorkan uang kepada bapak penjual cendol, yang sempat terkantuk-kantuk di bawah teduhnya pohon Trembesi. Istirahatnya sudah selesai pak.. yok jalani hidup lagi. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H