Jogja identik dengan gudeg.. setuju? Saya setuju. Namun kalau saya ke Jogja, yang saya cari sekarang bukan gudeg tapi tempat ngopi. Kopi kekinian banyak muncul di Kota Jogja. Tiap bulan selalu ada yang baru kayaknya. Dari yang di pelosok sampe di tempat strategis.. ada semua. Beberapa cafe sudah saya coba kopinya dan saya tak kecewa.
Kelebihan minum kopi di Jogja adalah harganya yang murah tapi rasanya tidak murahan. Harga dua gelas kopi di Jogja setara dengan harga segelas kopi di cafe top Jakarta. Murah kan. Seduhan kopi dari para barista yang rata-rata anak muda juga tak kalah rasanya dengan kopi-kopi seduhan barista di Kota Jakarta.
Jadi kalo datang pagi hari, bisa sarapan sambil ngopi di salah satu cafe ini. Kalau naik kereta malam, ya nunggu kereta berangkat sambil ngopi lagi. Beberapa menit sebelum kereta berangkat, tinggal jalan kaki ke stasiun besar Yogyakarta. Kali aja ada yang cari tempat ngopi sembari menanti kereta tiba, ini ya cafe favorit saya.
Beralamat di Jl. Pasar Kembang no 31 Yogyakarta. Jarak tempat ngopi ini ke pintu stasiun Yogyakarta yang menghadap ke Jl. Pasar Kembang cuman 60 meteran. Punya tagline Karena Kopi Kita Berteman dan buka dari jam 08.00 wib sampai 23.00 wib. Kalo abis jalan-jalan dari Malioboro, di ujung jalan Malioboro pas lampu merah kan ada pintu kereta geser tuh. Nah belok kiri aja lewatin Hotel Neo Malioboro. Cafenya sederetan sama Hotel Neo Malioboro. Â
Letak cafe persis di pinggir jalan, ada plang nama cafenya juga di bagian depan, jadi nggak akan nyasar lah kalo cari cafe ini. Apalagi meja untuk membuat kopi lengkap dengan jejeran toples-toples berisi biji kopi terlihat jelas dari pinggir jalan, karena meja membuat kopi memang ditaruh di luar. Di depan meja ini, ada beberapa kursi dan meja kayu tempat pengunjung duduk. Kalo nggak mau merasa gerah, tinggal pindah aja ke ruang indoor yang lebih adem.
Sementara untuk kopi tradisional seperti kopi klotok, kopi rempah atau kopi tarik harganya berkisar 15 ribu - 18 ribu rupiah. Kalo mau seduhan kopi manual brew juga bisa. Untuk tubruk, French Press, Vietnam Drip, V60 atau Shypoon harganya di kisaran 15 ribu - 22 ribu rupiah. Favorit saya sih kopi rempah yang bikin anget di perut trus kalo manual brew saya pilih V60.
Kurang nendang makan cemilan? Pilih aja mau makan nasi plus aneka ayam yang digoreng, dibakar, digeprek atau mie godog dan sop ayam. Harganya kisaran 18 ribu - 22 ribu rupiah. Cukup lengkap kan. Tersedia colokan buat orang yang kerjanya mobile kayak saya. Trus kalo dateng sendirian dan pengen ngobrol, mas dan mbak barista akan menemani ngobrol dengan ramah.