Masih di artikel tersebut, Ketua Umum Taiwan Association for Organic Industry, Chen Shixiong menyatakan bahwa tidak dianjurkan untuk mempromosikan makanan organik lebih unggul dibandingkan produk non-organik namun pada banyak disertasi gelar doktor maupun magister di berbagai perguruan tinggi di USA maupun Eropa menunjukkan bahwa dari banyak segi, makanan organik terbukti lebih sehat daripada makanan yang dihasilkan dari pertanian konvensional dan kadar nutrisinya juga lebih baik.
Di luar perdebatan mengenai apakah makanan organik lebih menyehatkan dibanding makanan  non-organik, menarik mendengar komentar Dr Tan Shot Yen, seorang pakar nutrisi Indonesia, ketika saya tanya pendapatnya.Â
Dokter yang juga seorang penulis buku kesehatan ini bilang masyarakat Indonesia belum ada di era organik, masih seputar perut kenyang saja. Masyarakat kita, diajak makan dengan benar saja sudah bagus, katanya.
Ibu Tan lalu memberikan link rekaman ketika ia menjadi narasumber sebuah acara di Metro TV yang membahas tentang demam pangan organik. Menurut Ibu Tan, yang terpenting dari konsumsi bahan pangan organik itu justru pada makanan apa yang menjadi pendampingnya. Kalau sayurannya organik tapi dimakan dengan ayam goreng atau rendang daging jadinya ya percuma, atau sayuran organik, tapi dijadikan toping pizza, ini doesn't make sense, kata ibu Tan. Hidup sehat itu harus total, tutupnya.
Jadi... tertarik mengonsumsi bahan pangan organik? Sudah siap menjalani gaya hidup sehat secara total?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H