Ada 2 kegiatan yang dilakukan oleh APP Sinar Mas dalam kegiatan edukasi ini. Yang pertama adalah kampanye di sekolah dan desa di sekitar wilayah yang resiko kebakarannya tinggi. Yang kedua adalah meminimalkan keinginan orang untuk membakar lahan. Kebakaran terjadi karena dibakar dan 0% karena cuaca.
Pemetaan ini didasarkan pada beberapa hal diantaranya daerah itu sering terjadi kebakaran, kontur daerah yang sulit dlalui jika terjadi kebakaran, sumber air kurang atau adanya lahan gambut. Lahan gambut bikin kebakaran makin sulit dipadamkan karena pada kebakaran lahan gambut, apinya bukan hanya ada di atas tanah tapi juga di dalam tanah (di bawah tanaman gambut).
Saya beruntung diajak melihat Situation Room (ruang pengawasan) yang mengawasi area konsesi selama 24 jam 7 hari seminggu. Situation Room di Sinar Mas Plaza adalah pusat pengawasan. Namun di distrik-distrik Palembang ada pengawasan juga. Jadi pengawasannya berlapis gitu.
Situation room nya tak besar, mungkin seluas ruangan tempat saya dan teman-teman mendengarkan paparan pak Gustaf tadi. Ada 4 layar besar di tembok. Di depannya ada meja dengan jejeran komputer. Masing-masing petugas bekerja dengan 2 layar komputer. Tentu masing-masing layar berisi data yang berbeda.
Situation Room akan memverifikasi titik hotspot dengan cara melalui komunikasi dengan distrik yang menerjunkan petugasnya ke lokasi. Setelah diketahui penyebab hotspot ini muncul maka akan dilakukan standar operation jika hostspot itu merupakan cikal bakal api. Yang di layar tadi artinya hari itu ada 292 hotspot di Indonesia, 135 hotspot di seluruh Sumatera Selatan dan 18 hotspot di lahan konsesi.
Semua pergerakan personel terlihat melalui Situation Room. Kita sih yang awam begini nggak tahu kalo ada helikopter lagi patroli di kawasan konsesi, tapi melalui kode-kode di layar, para petugas mengetahui aktivitas ini. Dengan melihat Situation Room, saya yakin APP Sinar Mas mampu mencapai target KPI No Fire No Haze. Kalo nggak tercapai, ini akan berpengaruh pada tidak diterimanya bonus dan insentif karyawan seperti yang terjadi tahun 2015.
Venue ini berstandar International, terdiri dari 2 lantai dengan luas 4,200 meter persegi di lahan seluas 2,8 hektar. Di dalamnya ada 300 tempat duduk penonton yang bisa menyaksikan pertandingan dari 40 lintasan bowling. Total keseluruhan venue bernilai 27 miliar rupiah.
Lahan tempat venue adalah milik pemerintah daerah Sumsel, APP bertugas membangunnya. Setelah selesai venue diserahkan kepada pemda dan sepenuhnya menjadi milik pemda. Buat APP Sinar Mas, Asian Games 2018 adalah kesempatan untuk memberikan kontribusi pada bangsa Indonesia dan APP Sinar Mas bangga karenanya.