Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ketahui Soal Take Off, Landing dan Turbulensi Agar Tak Deg-degan Saat Terbang

24 Maret 2018   20:48 Diperbarui: 26 Maret 2018   09:31 10097
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
mau terbang kemana? (dok.freepik.com)

Meski terbilang sering naik pesawat terbang, namun saya masih suka deg-deg an. Jantung saya berdetak lebih cepat saat pesawat take off, landing dan mengalami turbulensi. Take off adalah kondisi pesawat menjelang lepas landas, landing adalah kondisi pesawat menjelang mendarat sementara turbulensi adalah kondisi pesawat yang mengalami guncangan ketika melewati awan atau saat cuaca sedang buruk.

Saya memang nggak pernah mengalami hal buruk di 3 kondisi ini, tapi saya tetap mengalami ketakutan walau rasa takutnya saat ini nggak separah dulu. Dulu... ketika baru naik pesawat, saya sampai keluar keringat dingin saat pesawat take off dan mengalami turbulensi. Takut pesawat jatuh.. atau mengalami hal buruk yang membahayakan keselamatan saya.

Ketakutan seperti itu wajar namun tidak beralasan, karena jika pesawat sudah diijinkan untuk terbang maka pesawat itu sudah memenuhi standar layak terbang, artinya pesawat aman untuk terbang. Jika kemudian pesawat mengalami kecelakaan maka bisa jadi itu karena human error atau karena cuaca lagi buruk banget. Penjelasan dari bapak Alvin Lie seorang pengamat penerbangan cukup membuat saya tenang. Bapak Alvin Lie adalah salah satu narasumber dalam Kompasiana Akademi yang diadakan oleh Kompasiana dan Dirjen Perhubungan Udara yang berlangsung hari ini sampai besok.

Bapak Alvin Lie (dok.yayat)
Bapak Alvin Lie (dok.yayat)
Pernah mengalami ketakutan seperti saya? Yok ngomongin soal take off, landing dan turbulensi. Sebelom take off... biasanya kan pesawat suka berhenti dulu tuh. Trus suara mesin akan menderu kencang banget dan pesawat jalan dengan kecepatan yang makin tinggi. Lalu saat kecepatannya maksimal, moncong pesawat terangkat kemudian ban depan terangkat... berlanjut dengan ban belakang dan ekor pesawat. Lalu.. pesawat sukses terbang deh.

Take off adalah kondisi yang krusial banget karena saat take off, daya mesinnya 100 persen. Bener-bener maksimal gitu. Kalo di MotoGP macem kecepatan motor saat trek lurus.. dikebut sampe mentok. Kenapa daya mesin kudu 100 persen? Ya biar bodi pesawat punya daya angkat untuk terbang. Saat take off, pesawat nggak akan bisa behenti secara mendadak misal terjadi sesuatu. Ya motor MotoGP aja kalo lagi maksimal speed dan tiba-tiba direm bisa jungkir balik.. apalagi pesawat.

Makanya penumpang kudu mempehatikan faktor keselamatan saat take off, misalnya duduk di kursi masing-masing dengan seat belt terpasang sempurna dan kondisi hape di off atau di flight mode. Sinyal hape itu bisa mengganggu sinyal penerbangan. Kalo kata pak Alvin Lie, di black box, sinyal hape akan menutupi suara di kokpit. Jadi misal pesawat jatuh, proses investigasi akan terganggu karena suara di kokit nggak jelas. Hayooo siapa yang masih nyalain hape kalo naik pesawat?

Instrumen Flight Rule yang suka dibawa pilot (dok.yayat)
Instrumen Flight Rule yang suka dibawa pilot (dok.yayat)
Kalo daya mesin saat take off itu maksimal, kebalikan di saat landing. Saat landing daya mesin pesawat ada di posisi minimal. Why? Kalo kata pak Alvin Lie, landing itu semacam "menjatuhkan pesawat dengan pelan" jadi kondisi mesin harus minimal. Tapi.. seminimalnya mesin pesawat tetep aja berbahaya.

Kondisi runway saat pesawat landing harus bersih dari halangan. Landing bisa batal atau istilahnya Go Around kalo pilot menilai kondisi runway saat landing tidak aman. Misalnya.. cuaca buruk banget sampe runway nggak terlihat. Lalu ada objek nyelonong di runway. Pada sebuah kasus, ada lho sapi yang nyelonong ke runway.

Faktor lain yang bikin batal landing adalah masih ada pesawat di runway. Nah kalo Anda sedang terbang dan pesawat akan landing tapi tiba-tiba batal dan pesawat terbang lagi jangan marah-marah ya karena itu artinya pilot melihat kondisi membahayakan jika pesawat dipaksakan buat landing.

Beberapa waktu lalu beredar foto viral tentang kondisi kabin pesawat yang acak-acakan akibat mengalami turbulensi yang parah. Penumpangnya mengalami luka-luka akibat tertimpa tas-tas yang jatuh. Kok bisa begitu? Bentar.. turbulensi itu apaan sih dan kenapa bisa terjadi turbulensi?

pak Iskandar Jet dan pak Agus Santoso Dirjen Perhubungan Udara (dok.yayat)
pak Iskandar Jet dan pak Agus Santoso Dirjen Perhubungan Udara (dok.yayat)
Turbulensi adalah perubahan pergerakan aliran udara  yang terjadi dalam waktu singkat. Jika pesawat melalui aliran udara ini maka terjadi turbulensi alias terjadi guncangan dan akan sangat terasa efeknya di dalam kabin. Turbulensi wajar terjadi dalam penerbangan. Kadang terlalu smooth sampe kita nggak bisa ngerasain namun bisa juga terjadi guncangan hebat yang berakibat kabin acak-acakan dan penumpangnya luka-luka seperti yang dialami sebuah penerbangan Internasional beberapa waktu yang lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun