Meski terbilang sering naik pesawat terbang, namun saya masih suka deg-deg an. Jantung saya berdetak lebih cepat saat pesawat take off, landing dan mengalami turbulensi. Take off adalah kondisi pesawat menjelang lepas landas, landing adalah kondisi pesawat menjelang mendarat sementara turbulensi adalah kondisi pesawat yang mengalami guncangan ketika melewati awan atau saat cuaca sedang buruk.
Saya memang nggak pernah mengalami hal buruk di 3 kondisi ini, tapi saya tetap mengalami ketakutan walau rasa takutnya saat ini nggak separah dulu. Dulu... ketika baru naik pesawat, saya sampai keluar keringat dingin saat pesawat take off dan mengalami turbulensi. Takut pesawat jatuh.. atau mengalami hal buruk yang membahayakan keselamatan saya.
Ketakutan seperti itu wajar namun tidak beralasan, karena jika pesawat sudah diijinkan untuk terbang maka pesawat itu sudah memenuhi standar layak terbang, artinya pesawat aman untuk terbang. Jika kemudian pesawat mengalami kecelakaan maka bisa jadi itu karena human error atau karena cuaca lagi buruk banget. Penjelasan dari bapak Alvin Lie seorang pengamat penerbangan cukup membuat saya tenang. Bapak Alvin Lie adalah salah satu narasumber dalam Kompasiana Akademi yang diadakan oleh Kompasiana dan Dirjen Perhubungan Udara yang berlangsung hari ini sampai besok.
Take off adalah kondisi yang krusial banget karena saat take off, daya mesinnya 100 persen. Bener-bener maksimal gitu. Kalo di MotoGP macem kecepatan motor saat trek lurus.. dikebut sampe mentok. Kenapa daya mesin kudu 100 persen? Ya biar bodi pesawat punya daya angkat untuk terbang. Saat take off, pesawat nggak akan bisa behenti secara mendadak misal terjadi sesuatu. Ya motor MotoGP aja kalo lagi maksimal speed dan tiba-tiba direm bisa jungkir balik.. apalagi pesawat.
Makanya penumpang kudu mempehatikan faktor keselamatan saat take off, misalnya duduk di kursi masing-masing dengan seat belt terpasang sempurna dan kondisi hape di off atau di flight mode. Sinyal hape itu bisa mengganggu sinyal penerbangan. Kalo kata pak Alvin Lie, di black box, sinyal hape akan menutupi suara di kokpit. Jadi misal pesawat jatuh, proses investigasi akan terganggu karena suara di kokit nggak jelas. Hayooo siapa yang masih nyalain hape kalo naik pesawat?
Kondisi runway saat pesawat landing harus bersih dari halangan. Landing bisa batal atau istilahnya Go Around kalo pilot menilai kondisi runway saat landing tidak aman. Misalnya.. cuaca buruk banget sampe runway nggak terlihat. Lalu ada objek nyelonong di runway. Pada sebuah kasus, ada lho sapi yang nyelonong ke runway.
Faktor lain yang bikin batal landing adalah masih ada pesawat di runway. Nah kalo Anda sedang terbang dan pesawat akan landing tapi tiba-tiba batal dan pesawat terbang lagi jangan marah-marah ya karena itu artinya pilot melihat kondisi membahayakan jika pesawat dipaksakan buat landing.
Beberapa waktu lalu beredar foto viral tentang kondisi kabin pesawat yang acak-acakan akibat mengalami turbulensi yang parah. Penumpangnya mengalami luka-luka akibat tertimpa tas-tas yang jatuh. Kok bisa begitu? Bentar.. turbulensi itu apaan sih dan kenapa bisa terjadi turbulensi?
Salah satu faktor penyebab turbulensi adalah awan karena udara di dalam awan itu tidak stabil. Awan yang berbahaya salah satunya adalah awan cumolonimbus, karena di dalamnya terdapat badai petir juga. Trus penyebab turbulensi lainnya adalah turbulensi yang terjadi saat udara cerah. Ini bahaya juga nih karena awak kabin Cuma punya sedikit waktu buat memperingatkan penumpang.
Menurut pak Alvin Lie, turbulensi tidak menyebabkan pesawat jatuh karena setiap pesawat modern sudah dilengkapi dengan teknologi untuk menghadapi guncangan. Pesawat akan tetap stabil walau mengalami turbulensi. Para pilot juga sudah terlatih untuk menghadapi kondisi turbulensi jadi saat pesawat terguncang mereka udah tau deh kudu melakukan apa. Fiiuuhhhh bikin hati tenang deh.
Nah .. supaya kita nggak melakukan hal-hal yang akan membahayakan penerbangan saat take off, landing dan turbulensi.. ini nih yang sebaiknya kita lakukan :
- Jangan nyalakan handphone, kecuali di posisi flight mode
- Jangan membuat keributan di dalam kabin, jika terganggu oleh penumpang lain, panggil awak kabin dan biarkan awak kabin menegur penumpang tersebut
- Selalu gunakan seat bealt, untuk menjaga kondisi terjadi turbulensi tiba-tiba
- Perhatikan tuntunan penggunaan alat keselamatan yang biasa didemonstrasikan oleh awak kabin
- Duduk di tempat duduk dan jangan mondar-mandir di lorong pesawat jika tidak perlu, ini mengganggu pekerjaan awak kabin dan mengganggu kenyamanan penumpang lain
- Jangan panik jika terjadi sesuatu, tetap tenang dan menunggu instruksi awak kabin.
 Nah ini hal-hal yang sebaiknya dilakukan supaya proses penerbangan tidak terganggu dan penerbangan kita aman dan nyaman. Anda punya saran tambahan? Yuk.. terbang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H