Pertamina sebagai BUMN besar punya program CSR (Corporate Social Responsibility) salah satunya mendukung pelestarian Owa Jawa. Bekerja sama dengan Perhutani, CSR Pertamina membuat konservasi Owa Jawa di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ini. Owa Jawa akan dirawat di konservasi ini sebelum dilepas di alam bebas.
Owa Jawa yang ada di konservasi kebanyakan didapatkan dari  hasil sitaan dari para pemburu liar atau dari masyarakat sekitar yang awalnya menangkap Owa Jawa untuk dipelihara sendiri. Ada juga yang berasal dari penyelundupan hewan yang gagal. Owa Jawa ini kebanyakan ditemukan dalam keadaan yang memprihatinkan, kondisinya sakit atau kurang gizi. Ini wajar terjadi pada hewan yang dipaksa hidup jauh dari habitat aslinya.
Tak tanggung-tanggung kiprah Pertamina dalam mendukung konservasi Owa Jawa. Dana 500 juta rupiah pertahun digelontorkan untuk melestarikan Owa Jawa. Dengan begitu, keluarga Owa Jawa bisa bernafas lega karena hidup generasinya bisa lebih panjang. Saat ini terdapat 1000 -- 2000 Owa Jawa, mudah-mudahan dengan adanya konservasi jumlah Owa Jawa akan lebih meningkat.
Masyarakat umum bisa juga ikut melestarikan Owa Jawa dengan mengikuti Pertamina Eco Run 2017 yang akan diadakan di Pantai Festival Ancol Jakarta pada tanggal 16 Desember 2017. Ajang lari yang mengusung tema "Lari Lestarikan Bumi" merupakan ajang edukasi Pertamina pada masyarakat untuk melestarikan alam. Dengan membayar 200 ribu rupiah, Anda sudah ikut menyelamatkan Owa Jawa dan melestarikan lingkungan karena biaya pendaftaran ini memang digunakan untuk pelestarian Owa Jawa dan Tutong Laut. Silakan daftar di sini.
Kawasan TNGGP luasnya adalah 22.851 hektar, termasuk dalam jenis hutan tropis. Di dalam hutan ini terdapat berbagai jenis anggrek hutan, tumbuh-tumbuhan langka dan aneka binatang liar. Selain Owa Jawa, ada macan tutul dan elang jawa yang merupakan penghuni asli hutan ini. Para petugas hutan masih sering menjumpai macan tutul yang berkeliaran. Selain itu mamalia seperti kijang, kumbang, anjing hutan juga kerap dijumpai.
Saya berkesempatan blusukan ke dalam hutan setelah selesai berbincang mengenai Owa Jawa dengan para pengurus TNGGP. Rute yang kami lalui bukan rute yang mudah namun juga bukan rute yang sulit... masih kategori sedang. Geografis Gunung Gede membuat jalan penuh dengan tanjakan dan turunan. Sungguh menguras tenaga dan nafas terutama buat orang yang jarang berolahraga seperti saya.