Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Beginilah Kondisi Saat Lion Air dari Denpasar ke Jakarta Delay 12 Jam

4 Februari 2017   19:28 Diperbarui: 4 Februari 2017   20:11 4501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jalan-jalan di Bali yang seharusnya berakhir mengesankan berubah jadi mimpi buruk buat para penumpang Lion Air Denpasar-Jakarta. Sebagian sudah saya tulis di Kompasiana semalam, namun kelanjutan dari kisah tragis (taelah) para penumpang Lion Air Denpasar Jakarta itu lebih heboh lagi sebenarnya. Ceritanya saya dapet rezeki stay di Bali tanggal 1 sampe 3 Februari kemarin. Berangkat sih lancar pake Sriwijaya Air, on time lah terbangnya. Nah baliknya saya dibelikan tiket Lion Air.

Selepas jalan-jalan ke pantai hari Jumat 3 Februari, saya langsung ke Bandara I Gusti Ngurah Rai buat check in. Jadwal saya kembali ke Jakarta adalah jam 20.30 WITA. Saat check in jam 17.00 WITA, lancar aja. Di boarding pass tertera jadwal terbang jam 20.30 dengan JT 025. Mbak di counter check in mengingatkan agar saya masuk ke gate jam 8 malam. Saya ngopi-ngopi cantik dulu menghabiskan waktu.

Jam 19.00 WITA saya menuju gate 5 untuk bersiap terbang. Ternyata di gate 5 sedang ada kehebohan. Penumpang Lion Air yang mestinya terbang ke Jakarta jam 17.00 WITA, belum ada kejelasan kapan mereka bisa terbang. Banyak penumpang yang marah-marah. Delay bukan hanya terjadi di rute menuju Jakarta, tapi juga Surabaya, Manokwari dan Makassar. Seorang penumpang tujuan Surabaya mestinya berangkat jam 18.00 namun dia belum mendapat kepastian kapan bisa terbang.

digiring ke pos polisi (dok.yayat)
digiring ke pos polisi (dok.yayat)
Suasana makin heboh, teriakan bersahutan antara penumpang laki-laki dan perempuan. Tegang bener liatnya. Saya urungkan niat buat bertanya soal penerbangan saya karena petugas counter sedang diserbu penumpang yang marah. Hampir jam 9 akhirnya penumpang ke beberapa rute yang delay dipanggil untuk masuk pesawat. Kehebohan mereda. Penumpang jurusan Manokwari, Jakarta, Surabaya dan Makassar masuk ke pesawat.

Setelah itu suasana lebih tenang. Saya mendatangi petugas counter untuk menanyakan bagaimana status penerbangan saya dan jawabannya sungguh mengejutkan. JT025 no operate dan diganti ke JT 027 yang berangkat jam 21.30. Saya bertanya kenapa saat check in, di boarding pass tertera JT025 dan bukan JT027. Alasan petugas counter, waktu saya check in jam 5 sore belum ada keputusan no operate. No operate baru dilakukan jam 6. Saya mengurut dada aja mendengar alasan ini.

Petugas counter memastikan saya dapat seat di JT027 tapi si petugas belum bisa memastikan jam berapa saya bisa terbang. Sedangkan di ruang tunggu gate 5 masih ada penumpang tujuan Jakarta yang harusnya berangkat jam 18.15. Ya sudah .. saya menunggu informasi sambil duduk lagi. Waktu pun berlalu… menunjuk angka jam 10 malam. Penumpang JT033 yang hahrusnya berangkat jam 18.15 merubungi petugas counter lagi.

komplain ke petugas (dok.yayat)
komplain ke petugas (dok.yayat)
Mereka minta kejelasan, petugas meminta mereka menunggu tapi beberapa ibu-ibu dan bapak-bapak berteriak panik. Ada orang asing juga yang jadi penumpang dan mereka sama merubungi petugas counter. Segala kalimat kasar keluar dari mulut para bule ini. Wajar ya.. karena perjalanan mereka tertunda. Penumpang menagih kompensasi delay. Delay lebih dari 4 jam seharusnya dapat kompensasi 300 ribu rupiah.

Lama kemudian para penumpang ini antri berbaris. Ternyata pihak Lion Air memberikan kompensasi 300 ribu rupiah per orang. Sekitar jam 23.00 WITA, penumpang JT033 masuk ke pesawat. Ada beberapa penumpang JT027 yang minta ikut ke JT033 dan mereka bisa masuk ke pesawat itu. Penumpang JT027 menyerbu petugas counter lagi untuk menanyakan kepastian terbang. Suasana heboh lagi.

Dari petugas counter, saya mendapat info kemungkinan bisa terbang jam 1 pagi. Luar biasa delay-nya, tapi daripada tak bisa pulang, ya sudahlah keputusan ini saya ikuti. Saya lihat pesawat yang membawa JT033 baru terbang jam 24.00 lewat. Karena sudah delay 4 jam, penumpang JT027 dapat kompensasi delay 300 ribu juga dan itu baru diberikan hampir jam 1 pagi.

petugas lion (dok.yayat)
petugas lion (dok.yayat)
Nggak terhitung berapa kali bule-bule yang ada di sini memaki petugas. Saya kasian juga sama petugas counter, mimpi aja mereka semalem dimaki-maki penumpang begini. Akhirnya diumumkan kami bisa terbang jam 2 pagi. Jam 2.30 kami naik ke pesawat. Saya berharap pesawat cepat terbang ke Jakarta. Penumpang yang lelah, banyak yang tertidur di kursi pesawat apalagi pesawat sepi karena terisi setengah. Tapi masalah belum selesai.

Jam 3 pagi pilot pesawat mengumumkan bahwa otoritas bandara tidak mengijinkan JT027 untuk terbang, penumpang disuruh turun. Wah… jangan ditanya marahnya para penumpang. Di bawah pesawat banyak petugas yang berdiri menjaga para penumpang yang marah tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan. Bus membawa kami kembali ke terminal kedatangan.

Saya ikuti para penumpang yang menuju ke ruang pelayanan maskapai Lion Air. Ibu-ibu yang menggendong anaknya membanting kursi. Kasian anaknya yang batita, tertidur capek di gendongan ibunya yang lelah. Para laki-laki berteriak memaki-maki. Melihat kondisi ini, saya ngacir ke ruang claim bagasi di mana sebagian penumpang mengerubungi petugas Lion Air di ruang ini.

komplen (dok.yayat)
komplen (dok.yayat)
Tapi ternyata penumpang di sini lebih banyak dan banyak muka-muka yang sebelumnya tak terlihat. Siapa mereka? Ternyata mereka adalah penumpang Lion JT026 yang baru tiba dari Jakarta. Mereka seharusnya terbang sore hari dari Jakarta, tapi delay dan baru terbang dinihari. Di Jakarta mereka dijanjikan akan mendapat kompensasi delay 300 ribu di bandara Ngurah Rai. Nah ketika mereka mengejar petugas Lion, petugas bilang akan memberi kompensasi delay tersebut dengan cara transfer. Nah lho.

Penumpang JT026 minta jaminan transfer, maka petugas Lion membuat surat pernyataan dan surat pernyataan ini dipegas si petugas lalu di foto. Hadoh saya geleng-geleng kepala. Nah setelah mengurusi penumpang JT026, giliran petugas Lion kudu mengurusi penumpang JT027. Nggak usah saya bilang lah ya gimana kondisi penumpang yang marah-marah ke petugas. Bahkan ada beberapa perempuan yang menangis karena marah dan lelah. Saya sampai merinding karena takut, lelah juga lapar. Banyak penumpang yang harus melanjutkan perjalanan ke kota lain, akibat Lion delay, tiket yang sudah terbeli jadi hangus. 

Seorang petugas Lion Air menjelaskan solusi yang ia dapat dari pimpinan. Kami diberikan fasilitas hotel buat menginap dan akan diberangkatkan dengan pesawat Lion jam 7.40 pagi. Pemberian fasilitas hotel ini nggak masuk akal sih, kondisi saat itu jam 4 pagi dan nggak mungkin balik ke hotel. Penumpang meminta jaminan bahwa kami benar akan diberangkatkan pagi itu. Tapi pihak Lion Air tidak bisa memberi jaminan. Saya minta bantuan ke petugas keamanan bandara yang berdiri menjaga area, tapi mereka bilang tugas mereka adalah mediasi saja karena keputusan tetap di pihak Lion Air. 

komplain penumpang JT026 (dok.yayat)
komplain penumpang JT026 (dok.yayat)
Ini mbulet bener.. dan bule di sebelah saya udah ngomong paking paking dan sat sit sat sit… hadoh. Penumpang yang marah memaksa pihak keamanan bandara membawa petugas Lion yang dianggap tidak kooperatif dan tidak memberi solusi. Si petugas Lion digiring ke polsek bandara di bagian depan. Saya bertahan di ruang claim bagasi bersama penumpang lain.

Setelah suasana tenang karena penumpang yang marah sudah keluar, kami mendekati petugas Lion yang tersisa dan meminta kepastian. Si petugas memberikan info sama, yaitu kami akan diberangkatkan jam 7.40 pagi. Si petugas ini mengantar kami ke ruang tunggu bandara. Harap-harap cemas, saya dan penumpang lain menunggu di ruang tunggu. Cuma ini yang bisa kami lakukan. Jam 7 pagi, petugas counter mengumumkan agar penumpang JT027 masuk ke pesawat. Setelah menunggu 30 menit, pesawat berangkat ke Jakarta. Saya lelap di pesawat… tepar. Ketika akhirnya pesawat sampai dengan selamat di bandara Soetta, saya tak pernah merasa sebegitu bahagianya melihat Jakarta. 

minta kepastian (dok.yayat)
minta kepastian (dok.yayat)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun