Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Beginilah Kondisi Saat Lion Air dari Denpasar ke Jakarta Delay 12 Jam

4 Februari 2017   19:28 Diperbarui: 4 Februari 2017   20:11 4501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya ikuti para penumpang yang menuju ke ruang pelayanan maskapai Lion Air. Ibu-ibu yang menggendong anaknya membanting kursi. Kasian anaknya yang batita, tertidur capek di gendongan ibunya yang lelah. Para laki-laki berteriak memaki-maki. Melihat kondisi ini, saya ngacir ke ruang claim bagasi di mana sebagian penumpang mengerubungi petugas Lion Air di ruang ini.

komplen (dok.yayat)
komplen (dok.yayat)
Tapi ternyata penumpang di sini lebih banyak dan banyak muka-muka yang sebelumnya tak terlihat. Siapa mereka? Ternyata mereka adalah penumpang Lion JT026 yang baru tiba dari Jakarta. Mereka seharusnya terbang sore hari dari Jakarta, tapi delay dan baru terbang dinihari. Di Jakarta mereka dijanjikan akan mendapat kompensasi delay 300 ribu di bandara Ngurah Rai. Nah ketika mereka mengejar petugas Lion, petugas bilang akan memberi kompensasi delay tersebut dengan cara transfer. Nah lho.

Penumpang JT026 minta jaminan transfer, maka petugas Lion membuat surat pernyataan dan surat pernyataan ini dipegas si petugas lalu di foto. Hadoh saya geleng-geleng kepala. Nah setelah mengurusi penumpang JT026, giliran petugas Lion kudu mengurusi penumpang JT027. Nggak usah saya bilang lah ya gimana kondisi penumpang yang marah-marah ke petugas. Bahkan ada beberapa perempuan yang menangis karena marah dan lelah. Saya sampai merinding karena takut, lelah juga lapar. Banyak penumpang yang harus melanjutkan perjalanan ke kota lain, akibat Lion delay, tiket yang sudah terbeli jadi hangus. 

Seorang petugas Lion Air menjelaskan solusi yang ia dapat dari pimpinan. Kami diberikan fasilitas hotel buat menginap dan akan diberangkatkan dengan pesawat Lion jam 7.40 pagi. Pemberian fasilitas hotel ini nggak masuk akal sih, kondisi saat itu jam 4 pagi dan nggak mungkin balik ke hotel. Penumpang meminta jaminan bahwa kami benar akan diberangkatkan pagi itu. Tapi pihak Lion Air tidak bisa memberi jaminan. Saya minta bantuan ke petugas keamanan bandara yang berdiri menjaga area, tapi mereka bilang tugas mereka adalah mediasi saja karena keputusan tetap di pihak Lion Air. 

komplain penumpang JT026 (dok.yayat)
komplain penumpang JT026 (dok.yayat)
Ini mbulet bener.. dan bule di sebelah saya udah ngomong paking paking dan sat sit sat sit… hadoh. Penumpang yang marah memaksa pihak keamanan bandara membawa petugas Lion yang dianggap tidak kooperatif dan tidak memberi solusi. Si petugas Lion digiring ke polsek bandara di bagian depan. Saya bertahan di ruang claim bagasi bersama penumpang lain.

Setelah suasana tenang karena penumpang yang marah sudah keluar, kami mendekati petugas Lion yang tersisa dan meminta kepastian. Si petugas memberikan info sama, yaitu kami akan diberangkatkan jam 7.40 pagi. Si petugas ini mengantar kami ke ruang tunggu bandara. Harap-harap cemas, saya dan penumpang lain menunggu di ruang tunggu. Cuma ini yang bisa kami lakukan. Jam 7 pagi, petugas counter mengumumkan agar penumpang JT027 masuk ke pesawat. Setelah menunggu 30 menit, pesawat berangkat ke Jakarta. Saya lelap di pesawat… tepar. Ketika akhirnya pesawat sampai dengan selamat di bandara Soetta, saya tak pernah merasa sebegitu bahagianya melihat Jakarta. 

minta kepastian (dok.yayat)
minta kepastian (dok.yayat)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun