Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Bagaimana Seharusnya Menggunakan Media Sosial?

24 Desember 2016   19:47 Diperbarui: 25 Desember 2016   13:24 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media sosial nggak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sekarang ini. Sehari nggak cuap-cuap di media sosial rasanya hambar. Kapan Anda online di media sosial? Kalo saya selalu online. Minimal saya scroll timeline untuk melihat update teman-teman atau mencari berita terkini. Berita paling update sekarang bersumber dari media sosial. Cuma.. kita harus cek dan ricek dulu kalau membaca sebuat berita di media sosial. Salah-salah berita hoax lagi yang kita percaya.

Belakangan ini banyak teman saya yang jenuh berselancar di media sosial. Gara-garanya timeline yang panasnya naik sampai 460 derajat celcius karena pilgub. Teman bisa jadi musuh, dan musuh bisa jadi lebih dari musuh. Masa pilpres, pilkada, pilgub dan pil pil lainnya emang berpotensi membuat timeline rusuh. Kalo nggak kuat iman, kita bisa terseret arus kerusuhan. Bully membully jadi hal yang sangat biasa di media sosial di masa pil-pil an sekarang ini.

Media sosial sekarang ini emang punya power yang luar biasa. Dia bisa mengubah pandangan, pertemanan, hubungan baik dan image seseorang. Banyak kan ya kejadian orang yang secara personal terlihat baik tapi jadi hancur gara-gara sebuah status di media sosial. 

Gimana sih cara kita menggunakan media sosial dengan benar hingga memberikan keuntungan positif pagi kita, para penggunanya? Saya beruntung bisa mendengar sharing teh Ani Berta tentang kekuatan media sosial bersama teman blogger lainnya di Burger King Plaza Festival 18 Desember 2016 kemarin. Teh Ani Berta adalah blogger senior yang udah malang melintang di dunia perbloggeran yang juga banyak berinteraksi dengan media sosial. Teh Ani Berta juga seorang kompasianer.

Ani berta (dok.yayat)
Ani berta (dok.yayat)
Eh ngomong-ngomong Anda punya berapa akun media sosial? Saya cuma punya akun facebook, google plus, twitter dan instagram aja. Tadinya punya path juga tapi udah lama nggak aktif. 

Punya banyak akun di media sosial itu bukan berarti eksis, tapi riweuh. Karena akun-akun ini kan harus dirawat ya. Harus aktif digunakan. Nah effort banget gitu merawat semua akun di banyak media sosial. Sebaiknya sebelum membuat akun di media sosial, rencanakan dulu akun itu akan kita gunakan untuk apa. Kalo mau curcol sih nulis di buku diary aja. Eh.. masih jaman buku diary nggak?

Pada prinsipnya media sosial itu adalah sarana berbagi berita dan promosi yang efeknya menguatkan opini dan memengaruhi orang lain kata teh Ani. Tentukan tujuan dulu sebelum membuat akun media sosial. Kalo saya tujuannya membuat akun adalah untuk mendapat informasi, menambah pertemanan dan promosi tulisan. Salah satu yang bikin tulisan banyak dibaca adalah dengan menyebar link tulisan kita ke medsos.

Promosi dan info-info yang kita sebar melalui akun media sosial akan bermanfaat maksimal kalau kita punya follower banyak. Jadi jangan pelit buat mem-follow atau meng-add orang. Orang sering nggak mau mem-follow kita kalo kita nggak mem-follow duluan. Nasib orang bukan seleb ya.. jadi kudu usaha cari follower. Buat gampangnya sih, follow dan add teman-teman yang kenal aja dulu. Setelah follow-followan jangan lupa interaksi ya. Biar tambah akrab gitu.

Keep calm and say peace (dok.yayat)
Keep calm and say peace (dok.yayat)
Nah setelah akun media sosial dibuat dan udah dapet follower, kita kudu rawat tuh akun dengan mengisinya menggunakan content-content yang bermanfaat. Yang kudu diingat adalah jangan jaim di media sosial. Sebagaimana adanya kita aja gitu. Yang terlihat sangat sempurna di media sosial malah jadi aneh. Tapi ya jangan rusuh juga. Biasa aja gitu friend.. biasaaa. Buat memperbanyak follower, kita bisa tuh kasih-kasih info terkini tapi jangan berita hoax, karena berita hoax bikin huek.

Saya tuh lagi berusaha memperbanyak follower akun instagram saya. Dibandingkan dengan akun twitter saya yang punya follower 11 ribuan atau FB saya yang ampir 3 ribu, follower akun IG saya masih sedikit. Jadi hayuk yang mau follow akun IG saya di @da_ffana, saya buka kesempatan buat follow seluas-luasnya (promosi). Buat memperbanyak follower di akun medsos sebenernya ada cara gampang yaitu beli.

Penjual follower itu banyak bener dan harganya murah. Tapi saya sangat menolak cara ini. Biarkan follower saya sedikit yang penting asli bukan beli. Cara lain untuk memperbanyak follower adalah mengisi akun dengan memadukan konten foto, text dan video kata teh Ani Berta. Kalo konten akun medsos kita menarik orang juga akan ikhlas mem-follow kita kok. Konten sebaiknya dibuat terjadwal dan terencana. Untuk twitter banyak aplikasi buat bikin twit terjadwal kok, salah satunya tweetdeck.

teh ani berta (dok.yayat)
teh ani berta (dok.yayat)
Setelah punya akun medsos, gunakan akun dengan bijak ya. Bijak itu adalah tidak men-share berita yang belum jelas kebenarannya. Kalo kondisi timeline lagi rusuh nggak usah ikut rusuh, keep calm friend. Kalo ada berita yang heboh juga jangan langsung percaya, cek en ricek itu wajib. Sebisa mungkin ciptakan kredibilitas yang baik dan bikin adem suasana. Kalau mau bikin status dipikir dulu status itu akan beresiko tinggi nggak buat kita.

Saya pernah baca di sebuah berita. Ceritanya ada seseorang yang mendapat pekerjaan dengan jabatan dan gaji yang lumayan. Tapi si orang ini batal diterima gara-gara pihak perusahaan menemukan sebuah status yang ia tulis tentang kejelekan perusahaan. Padahal status ini udah bertahun lalu ia tulis. Nah.. kalo kayak gini siapa yang rugi. Buat temen-temen blogger nih ya kudu diingat juga kalo mau nulis status. Karena banyak agency yang ngecek status kita sebelum memberi pekerjaan. Statusmu harimaumu.

Kalau buat sharing informasi dan mencari informasi menurut saya sih twitter lebih enak. Karena berita update cepet banget ada di twitter. Trus twitter juga memungkinkan orang melihat apa yang kita twit tanpa harus mem-follow kita dengan catatan akun kita tidak di kunci. Kalau mau bikin kalimat panjang tentu jangan dibuat dalam satu kali twit. Karena twitter itu terbatas 140 karakter doang. Buatlah dalam beberapa twit.

foto bersama (dok.cni)
foto bersama (dok.cni)
Ngetwit sambil menyisipkan foto dan video juga oke aja kok asal foto dan video itu punya kita sendiri atau jika foto dan video itu punya orang kasih nama sumbernya. Lebih baik lagi kalo kita minta ijin dulu sama si pemilik foto atau video. Kita memposisikan diri kita deh. Kalo foto atau video kita dipake orang tanpa ijin atau tanpa dikasih sumber kan kita marah juga kan. Jangan lupa sertakan hashtag.

Kegunaan hashtag ini apa sih? Gunanya adalah agar orang bisa tau info kita melalui pencarian hashtag. Bikin hashtag juga jangan asal ya, buatlah hashtag dengan jelas, berhubungan dengan yang kita twit. 

Di instagram pun penggunaan hashtag juga punya manfaat sama, biar foto kita muncul di pencarian hashtag tersebut. Cuma karena hashtag di IG bisa banyak maka optimalkan penggunaan hashtag. Saya biasanya pakai 10 hashtag populer di IG dan di twitter cukup 1 hashtag karena hashtag di twitter memakan kuota karakter. Moga-moga tulisan ini bermanfaat yaaaa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun