Media sosial nggak bisa dipisahkan dari kehidupan kita sekarang ini. Sehari nggak cuap-cuap di media sosial rasanya hambar. Kapan Anda online di media sosial? Kalo saya selalu online. Minimal saya scroll timeline untuk melihat update teman-teman atau mencari berita terkini. Berita paling update sekarang bersumber dari media sosial. Cuma.. kita harus cek dan ricek dulu kalau membaca sebuat berita di media sosial. Salah-salah berita hoax lagi yang kita percaya.
Belakangan ini banyak teman saya yang jenuh berselancar di media sosial. Gara-garanya timeline yang panasnya naik sampai 460 derajat celcius karena pilgub. Teman bisa jadi musuh, dan musuh bisa jadi lebih dari musuh. Masa pilpres, pilkada, pilgub dan pil pil lainnya emang berpotensi membuat timeline rusuh. Kalo nggak kuat iman, kita bisa terseret arus kerusuhan. Bully membully jadi hal yang sangat biasa di media sosial di masa pil-pil an sekarang ini.
Media sosial sekarang ini emang punya power yang luar biasa. Dia bisa mengubah pandangan, pertemanan, hubungan baik dan image seseorang. Banyak kan ya kejadian orang yang secara personal terlihat baik tapi jadi hancur gara-gara sebuah status di media sosial.Â
Gimana sih cara kita menggunakan media sosial dengan benar hingga memberikan keuntungan positif pagi kita, para penggunanya? Saya beruntung bisa mendengar sharing teh Ani Berta tentang kekuatan media sosial bersama teman blogger lainnya di Burger King Plaza Festival 18 Desember 2016 kemarin. Teh Ani Berta adalah blogger senior yang udah malang melintang di dunia perbloggeran yang juga banyak berinteraksi dengan media sosial. Teh Ani Berta juga seorang kompasianer.
Punya banyak akun di media sosial itu bukan berarti eksis, tapi riweuh. Karena akun-akun ini kan harus dirawat ya. Harus aktif digunakan. Nah effort banget gitu merawat semua akun di banyak media sosial. Sebaiknya sebelum membuat akun di media sosial, rencanakan dulu akun itu akan kita gunakan untuk apa. Kalo mau curcol sih nulis di buku diary aja. Eh.. masih jaman buku diary nggak?
Pada prinsipnya media sosial itu adalah sarana berbagi berita dan promosi yang efeknya menguatkan opini dan memengaruhi orang lain kata teh Ani. Tentukan tujuan dulu sebelum membuat akun media sosial. Kalo saya tujuannya membuat akun adalah untuk mendapat informasi, menambah pertemanan dan promosi tulisan. Salah satu yang bikin tulisan banyak dibaca adalah dengan menyebar link tulisan kita ke medsos.
Promosi dan info-info yang kita sebar melalui akun media sosial akan bermanfaat maksimal kalau kita punya follower banyak. Jadi jangan pelit buat mem-follow atau meng-add orang. Orang sering nggak mau mem-follow kita kalo kita nggak mem-follow duluan. Nasib orang bukan seleb ya.. jadi kudu usaha cari follower. Buat gampangnya sih, follow dan add teman-teman yang kenal aja dulu. Setelah follow-followan jangan lupa interaksi ya. Biar tambah akrab gitu.
Saya tuh lagi berusaha memperbanyak follower akun instagram saya. Dibandingkan dengan akun twitter saya yang punya follower 11 ribuan atau FB saya yang ampir 3 ribu, follower akun IG saya masih sedikit. Jadi hayuk yang mau follow akun IG saya di @da_ffana, saya buka kesempatan buat follow seluas-luasnya (promosi). Buat memperbanyak follower di akun medsos sebenernya ada cara gampang yaitu beli.
Penjual follower itu banyak bener dan harganya murah. Tapi saya sangat menolak cara ini. Biarkan follower saya sedikit yang penting asli bukan beli. Cara lain untuk memperbanyak follower adalah mengisi akun dengan memadukan konten foto, text dan video kata teh Ani Berta. Kalo konten akun medsos kita menarik orang juga akan ikhlas mem-follow kita kok. Konten sebaiknya dibuat terjadwal dan terencana. Untuk twitter banyak aplikasi buat bikin twit terjadwal kok, salah satunya tweetdeck.