Sayangnya hari menjelang sore, mengingat perjalanan panjang yang harus kami lalui untuk sampai ke kota, maka kami nggak bisa berlama-lama menikmati suasana danau. Jadi kami segera beranjak dari Danau Asmara. Perjalanan menuju ke atas lebih capek dari saat turun tadi. Sungguh menguras stamina saya yang jarang olahraga. Beberapa kali saya harus berhenti dan mengatur nafas dulu baru kemudian menanjak lagi. Rombongan lain pun seperti itu juga. Kalo tadi saya merasa nggaksampai-sampai ke bawah, sekarang saya merasa nggak sampai-sampai ke atas. Jadi tips buat Anda kalau mau ke sini, banyak-banyak olahraga biar staminanya kuat.
Saat sedang asyik menikmati suasana perjalanan tiba-tiba mobil rombongan yang paling depan berhenti. Ada apakah? Ternyata di jalan banyak batu bertebaran. Batu -batu ini sengaja ditebar nampaknya jadi kami keluar mobil dan menyingkirkan batu-batu ini. Pak supir bilang bahwa ini ulah orang-orang usil saja, ia memastikan orang-orang ini tidak punya niat merampok kami. Di atas sana ada perkampungan, mungkin tadi liat kita datang dan usil, begitu kata pak supir. Saya menebak-nebak, mereka mungkin tak sekedar usil tapi melihat ada mobil bagus memasuki desa mereka, mereka mencari perhatian, disangkanya kami rombongan pejabat kali ya. Hari sudah malam saat kami tiba dengan selama di kota. Perjalanan tadi sungguh luar biasa, saya capek berat tapi saya menikmatinya.Â
Tulisan saya untuk Kompasiana Tour De Flores :
Panasnya Kupang, segarnya ikan asam pedasÂ
Tour De Flores 2016 Dibuka, Larantuka BerpestaÂ
Pelepasan Tour De Flores, Saat Atlet jadi ArtisÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H