Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Jahil ala Nicky Hayden

28 September 2011   06:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:32 1221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

[caption id="attachment_133750" align="aligncenter" width="640" caption="Nicky Hayden di Aragon, orang jahil lagi dijahili (dok.MotoGP.com)"][/caption]

Soal jahil menjahili semua orang pasti punya pengalaman, baik itu di posisi menjahili atau jadi korban kejahilan seseorang. Nah, pembalap MotoGP juga ada tuh yang jahil, banyak malah. Salah satu kejadiannya masih hangat, yaitu tadi malam. Kejahilan ini dilakukan oleh pembalap Ducati, Nicky Hayden.

Semalam melalui twitternya, @NickyHayden69, dia melempar tweet yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia artinya begini, “Saya telah mengambil keputusan berat untuk tidak pergi ke Jepang karena level radiasi yang tak aman, saya harap para fans mengerti dan memberi dukungan pada saya”. Saya melihat tweet ini 4 menit setelah di publish.

Nah lho, apa-apaan sih Nicky, begitu pikir saya. Ducati telah mengutus tim sendiri untuk menyelidiki tingkat radiasi di Motegi (maklum Ducati nggak percayaan dan kebanyakan duit). Padahal sebelumnya penyelidik dari FIM juga sudah melakukan investigasi mendalam atas bahaya radiasi di Motegi. Hasilnya kita tahu semua, level radiasi di Motegi masih aman hingga balapan tanggal 2 Oktober besok bisa dilaksanakan. Hasil yang didapat oleh tim penyelidik dari Ducati pun sama.

Akhirnya Ducati memutuskan pergi ke Motegi. Meski dengan berat hati Valentino Rossi menyetujui untuk balap juga di Motegi. Nicky Hayden juga sama. Nah kok tiba-tiba keputusan Hayden berubah? Sempat terpikir bahwa berubahnya keputusan Hayden adalah imbas dari frustasinya para pembalap Ducati atas performa Desmosedici.

Frustasi? Jangan percaya, ini cuma gosip murahan dari saya hehehehehe. Saya melempar gosip ini karena ketika Ducati melakukan test tertutup di Jerez kemarin, tumben-tumbenan hasilnya ditutupi. Tak ada pernyataan pers, tak ada komentar dari crew dan pembalapnya. Rahasia banget deh pokoknya. Kenapa dirahasiakan kalo hasilnya bagus? Atau Ducati sengaja ingin membuat para pencari berita menduga-duga hasilnya. Entahlah. Hanya Ducati dan Tuhan yang tahu hal yang sebenarnya.

Balik ke soal jahil tadi ya, karena saya adalah tipe orang yang doyan berkicau di twitter maka berita panas macam tweet Hayden tadi menjadi sasaran saya untuk ngoceh di twitter. Nggak usah tahulah isi ocehan saya, intinya sih seputaran drama Motegi. Ada yang menanggapi? Alhamdulillah ya, nggak ada hahahahah. Wong curhat kok, ngapain juga ditanggapi.

Ndilalahnya 43 menit kemudian (kerajinan amat kan waktunya dicatat juga) si Hayden melempar tweet lagi yang artinya begini, “Kena deh, saya bercanda kok sama omong kosong saya tentang nggak pergi ke Jepang tadi”. Gubraakkkkk…

Lalu karena dia dapet mention yang heboh barangkali, dia minta maaf atas candaannya dan kalau ada yang tidak terima candaannya dia rela di unfollow. Hihihihihihhi… kebayang nggak sih berapa mention yang dia dapet dari 66.341 follower.

Sejam kemudian dia melempar tweet lagi bahwa dia ada di pesawat yang akan membawanya ke Jepang dan akan online 15 jam kemudian. Sampai tulisan ini saya buat dia belum melempar tweet baru tuh. Jadi ketika dia melempar tweet “tidak pergi ke Jepang” tadi ternyata Hayden sedang dalam perjalanan ke Bandara. Kali aja mobilnya kena macet dan dia belum minum obat jadi isengnya kumat hahahahahha.

[caption id="attachment_133802" align="aligncenter" width="640" caption="Valentino Rossi paling doyan menjahili kamera (dok.MotoGP.com)"][/caption]

Meski cukup bikin kesal tapi kejahilan Hayden belum seberapa dibandingkan dengan kejahilan Marco Melandri. Yang kena dijahili nggak tanggung-tanggung, Valentino Rossi. Ingat kan gosip tentang kepindahan Rossi ke Honda? Kalau nggak inget nggak apa-apa, saya ceritain deh.

Pertengahan musim balap tahun ini memang nggak membuahkan hasil baik untuk Ducati. Ducati musim ini hobi balap di belakang. Kadang-kadang aja sih balap di tengah. Banyak orang heran, masa sih Valentino Rossi yang sudah makan asam garam knalpot eh balap MotoGP tidak bisa menaklukkan Ducati.

Nah di tengah keheranan orang dan penasarannya orang pada Ducati, Marco Melandri memberi kabar bahwa Rosi sudah melakukan pembicaraan pada petinggi Honda untuk bergabung dengan Honda tahun depan. Sontak kabar ini membuat panas dunia balap MotoGP. Kasak-kusuk mengenai sebab-sebab kepindahan Rossi banyak beredar.

Ada yang bilang Rossi frustasi dan nyaris bunuh diri (kayak lagu aja), ada yang bilang Ducati sudah tak mau memakai Rossi lagi dan macam-macam lagi. Alex Briggs, mekanik kesayangan Rossi melalui twitternya sampai ikutan bicara, dia bilang bahwa Rossi dan timnya baik-baik saja di Ducati dan sedang mengalami “tahun pertama yang menyenangkan”. Tak ada sedikitpun niat untuk pindah ke tim manapun.

Akhirnya Marco Melandri via twitter mengakui bahwa kabar dari dirinya gosip belaka. Nggak jelas sih tujuan dia membuat gosip ini. Mungkin Melandri mau ikutan ngetop kayak Rossi kali ya hihihihih. Nah komentar Rossi apa? Setelah tidak melempar sedikitpun tanggapan atas gosip yang beredar ia bilang begini, “Kalau mau tanya apapun tentang saya tanya saja ke Melandri, ‘Manager baru’ saya ini lebih tahu apa yang akan saya lakukan di masa depan”, tentu dengan nada sinis.

Sebenarnya mungkin mas Rossi mau bilang “Eh Marco, gue lagi puyeng ngurusin Ducati eh elo malah bikin gosip, mending lo bantuin gue nyuci knalpot sini!” hahahahhahahaha…

Nah, Rossi sendiri pernah jahil nggak? Ohhhhh sering banget… Rossi itu justru biangnya jahil. Mau tahu apa aja kejahilan Rossi? Nanti ya, kapan-kapan saya tulis.. sudah terlalu panjang tulisan saya ini, takut Anda ngantuk membacanya (alasan).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun