Meski cukup bikin kesal tapi kejahilan Hayden belum seberapa dibandingkan dengan kejahilan Marco Melandri. Yang kena dijahili nggak tanggung-tanggung, Valentino Rossi. Ingat kan gosip tentang kepindahan Rossi ke Honda? Kalau nggak inget nggak apa-apa, saya ceritain deh.
Pertengahan musim balap tahun ini memang nggak membuahkan hasil baik untuk Ducati. Ducati musim ini hobi balap di belakang. Kadang-kadang aja sih balap di tengah. Banyak orang heran, masa sih Valentino Rossi yang sudah makan asam garam knalpot eh balap MotoGP tidak bisa menaklukkan Ducati.
Nah di tengah keheranan orang dan penasarannya orang pada Ducati, Marco Melandri memberi kabar bahwa Rosi sudah melakukan pembicaraan pada petinggi Honda untuk bergabung dengan Honda tahun depan. Sontak kabar ini membuat panas dunia balap MotoGP. Kasak-kusuk mengenai sebab-sebab kepindahan Rossi banyak beredar.
Ada yang bilang Rossi frustasi dan nyaris bunuh diri (kayak lagu aja), ada yang bilang Ducati sudah tak mau memakai Rossi lagi dan macam-macam lagi. Alex Briggs, mekanik kesayangan Rossi melalui twitternya sampai ikutan bicara, dia bilang bahwa Rossi dan timnya baik-baik saja di Ducati dan sedang mengalami “tahun pertama yang menyenangkan”. Tak ada sedikitpun niat untuk pindah ke tim manapun.
Akhirnya Marco Melandri via twitter mengakui bahwa kabar dari dirinya gosip belaka. Nggak jelas sih tujuan dia membuat gosip ini. Mungkin Melandri mau ikutan ngetop kayak Rossi kali ya hihihihih. Nah komentar Rossi apa? Setelah tidak melempar sedikitpun tanggapan atas gosip yang beredar ia bilang begini, “Kalau mau tanya apapun tentang saya tanya saja ke Melandri, ‘Manager baru’ saya ini lebih tahu apa yang akan saya lakukan di masa depan”, tentu dengan nada sinis.
Sebenarnya mungkin mas Rossi mau bilang “Eh Marco, gue lagi puyeng ngurusin Ducati eh elo malah bikin gosip, mending lo bantuin gue nyuci knalpot sini!” hahahahhahahaha…
Nah, Rossi sendiri pernah jahil nggak? Ohhhhh sering banget… Rossi itu justru biangnya jahil. Mau tahu apa aja kejahilan Rossi? Nanti ya, kapan-kapan saya tulis.. sudah terlalu panjang tulisan saya ini, takut Anda ngantuk membacanya (alasan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H