Mohon tunggu...
Ya Yat
Ya Yat Mohon Tunggu... Penulis - Blogger

Penyuka MotoGP, fans berat Valentino Rossi, sedang belajar menulis tentang banyak hal, Kompasianer of The Year 2016, bisa colek saya di twitter @daffana, IG @da_ffana, steller @daffana, FB Ya Yat, fanpage di @daffanafanpage atau email yatya46@gmail.com, blog saya yang lain di www.daffana.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Calo Tiket Kereta Api, Tak kan Bisa Dibasmi

7 Juni 2011   07:10 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:47 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tambahan lagi banyak penumpang yang akhirnya membeli tempat duduk dari para calo ini. Jangan menyalahkan penumpang seperti ini ya. Misal ia berangkat sekeluarga dengan anak kecil segala, tegakah orang tuanya membiarkan si kecil tidur di lantai gerbong? Semahal apapun kursi pasti dibeli, meski hati ngedumel sudah pasti. Duit bisa dicari, kenyamanan si buah hatilah yang utama kini. Atas nama kenyamanan itu pula saya memberi uang lebih ke pelayan restoran tadi, anggap saja memberi ia ongkos pulang. Jadi pelayan tadi calo juga bukan?

Saya pesimis bahwa calo tiket kereta api atau calo transportasi lainnya akan dapat di basmi. Seperti rantai makanan dalam ilmu biologi, rantai antara calo, pembeli tiket dan penjual tiket itu tak bisa di putus. Anda bisa menyebut bahwa saya terlalu berpikiran negatif mengenai hal ini. Okelah kalau Anda bilang ada sarana tranportasi yang terbebas dari calo dan membuat penumpangnya nyaman, tapi berapa persennya dari keseluruhan transportasi yang kita punya?

Maka sepanjang perjalanan saya membiasakan diri mendengar perbincangan sesama penumpang tentang harga tiket yang mereka beli. Ada yang beli seharga 50 ribu, 40 ribu bahkan 60 ribu rupiah. Tanpa tempat duduk lho. Saya bersyukur membeli tiket dengan harga normal di loket resmi, 35 ribu rupiah saja. Hmm... banyak yang memperoleh pendapatan bagus hari ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun