Ana rindu cerita-cerita cerdas Safitri. Sementara itu, Safitri pun rindu kreativitas Ana dalam menggambar dan membuat bentuk tulisan yang unik. Belum lagi Ana itu orangnya suka berbagi. Apa yang ia beli, pasti juga ia belikan untuk para sahabat. Intinya, sebenarnya mereka saling membutuhkan dan merindukan.
"Nah, teman, apa yang akan kalian lakukan bila kalian menjadi Ana ataupun Safitri ? Tolong nasehati mereka, dong. Agar bisa segera bersahabat lagi. Sebab saya, Mr. Facebook, memang sedang menguji persahabatan mereka !" suara laki-laki yang mengaku sebagai Mr. Facebook mengakhiri ceritanya.
Deg, Ana tersadar dari mimpinya. Hei, kemana si laki-laki itu ? Ah tidak penting lagi. Sekarang yang perlu aku lakukan adalah...
Di lorong itu mereka berpapasan. Ana tersenyum kepada Safitri. Ia menjangkau tangan sahabatnya itu. Safitri kaget, tetapi juga senang. Kebekuan mereka mencair. Persahabatan terlalu mahal jika harus rusak hanya karena kesalahpahaman di FB. Mungkin benar kata Menik, FB lagi error.
"Eh, Na, kamu pernah mimpi tentang Mr. Facebook, nggak ?" Safitri mulai bercerita.
Wow, inikah salah satu keunikan dalam bersahabat. Sampai-sampai mimpi pun bisa sama.
*******SELESAI*******
Pondok Betung, 23 Oktober 2010
Ditulis untuk 2 sahabat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H