Mohon tunggu...
Aksi Cepat Tanggap
Aksi Cepat Tanggap Mohon Tunggu... Jurnalis - Organisasi Kemanusiaan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menjadi organisasi kemanusiaan global profesional berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global untuk mewujudkan peradaban dunia yang lebih baik http://act.id Aksi Cepat Tanggap (ACT) Foundation is a professional global humanitarian organization based on philanthropy and volunteerism to achieve better world civilization

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Malam Itu Sangat Mencekam!

21 April 2017   13:27 Diperbarui: 21 April 2017   22:00 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Ricardo, arus banjir yang menghempaskan anaknya itu merupakan arus banjir bandang yang pertama,  yang terjadi sekitar pukul 19.30 WIB, beberapa jam kemudian terjadi lagi banjir susulan yang arusnya lebih besar dari yang pertama.  

Rumah Ricardo yang berada di samping jalan raya Medan-Kutacane, saat ini sudah tak tersisa, semuanya  rata dengan tanah, karena bangunan rumahnya yang terbuat dari kayu (semi permanen) ini sudah hanyut terbawa arus banjir, bersama harta bendanya. Saat ini Ricardo bersama istri dan seorang anaknya terpaksa harus mengungsi dengan menumpang di rumah tetangganya yang tidak terdampak banjir bandang.

Perasaan duka dan trauma juga dialami Thiomida Boru Tambunan, Ia tidak berhasil menyelamatkan bibinya Erlina Boru Sitorus, hingga meninggal dunia terseret arus banjir bandang.    

“Tangan bibi saya terlepas, saat saya berhasil keluar pintu rumah ketika terjebak genangan banjir bandang di rumah, yang datangnya dari dapur. Arus deras memisahkan kami berdua, saya terhempas hingga tersangkut di depan rumah tetangga, sedangkan bibi  terseret arus banjir ke bawah,” tuturnya, sambil terisak-isak  menyekat air matanya penuh penyesalan.

Saat itu Selasa (11/4) dari pukul 17.00 WIB hingga Rabu (12/4) dini hari, hujan deras mengguyur sejumlah desa di Kabupaten Aceh Tenggara.

“Hujan sangat deras terjadi jam 5 sampai jam 6 sore, selama saya hidup baru merasakan hujan sederas ini disertai angin yang sangat kencang. Kemudian jam 6 saya mendengar kabar bahwa di Desa Batu 200 sudah terjadi banjir bandang, semua siaga menghadapi kemungkinan banjir bandang yang bisa menghantam desa kami, pokoknya pada saat itu sangat mencekam suasananya,” tuturnya.

Semua warga desa usai mendengar desa tetangganya mengalami banjir bandang, maka mereka pun mengungsi ke tempat yang lebih aman. Namun karena bibinya sudah tua, Thiomida mengalami kesulitan mengevakuasi bibinya.    

“Namboru (bibi-red) ayo kita keluar mana tau nanti makin besar hujannya,” ajak Thiomida kepada Bibinya. “Badanku sudah dingin, aku disini saja sudah tidak kuat jalan,” jawab Bibinya  

Di luar rumah saat itu terdengar seruan untuk segera mengungsi dari rumah, lalu Thiomida berusaha menggendong bibinya, tapi Bibinya tidak mau digendong, terpaksa Thiomida menarik tangan bibinya, lalu memapahnya berjalan mendekati pintu depan rumah.  

“Ketika saya mau sampai dekat pintu depan rumah, maka datanglah air besar dengan gemuruh yang sangat kencang masuk ke rumah, melalui pintu dapur hingga ke ruang tamu, maka  air besar yang disertai lumpur dan patahan batang pohon menutup pintu depan rumah, hingga kami pun terjebak di rumah,”ungkapnya.  

Air menggenangi rumah hingga kedalaman lehernya, yang terkadang wajahnya pun ikut ‘kelelep’ air banjir. Selama beberapa menit Thiomida bersama bibinya terjebak banjir di rumahnya. Di dalam rumah Thiomida terus berteriak minta tolong. Maka datanglah, Angel tetangganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun