Mohon tunggu...
yayan walangare
yayan walangare Mohon Tunggu... Guru - yayan walangare

memuat artikel- artikel penting

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

"Guru Inspirasiku, Guru Masa Depanku"

7 Oktober 2022   09:51 Diperbarui: 7 Oktober 2022   09:58 569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak kalangan masyarakat luas yang tidak berpikir bahwa keberhasilan  anak- anak mereka bukan semata karena kemampuan dirinya sendiri, tetapi aktor guru yang sangat berperan penting di dalamnya.

Guru memiliki peran strategis untuk menyelamatkan generasi bangsa, dan juga sebagai orang yang paling terdepan dalam  mencerdaskan anak- anak bangsa.

Berhasil atau tidaknya, buruk atau baik out put pendidikan, tergantung bagaimana cara  guru mendidik, membimbing serta mentrasferkan ilmu kepada   anak- anak didiknya.

Menjadi seorang guru bukanlah hal muda, sama halnya menjadi seorang penulis juga bukan  hal  mudah.

Menjadi guru dan penulis harus memiliki kemampuan Profesionalitas dan keterampilan Soff Skill. Kemampuan profesionalitas dalam mendidik , membimbing serta Soff Skill dalam merangkai kata menjadi sebuah kalimat ,  merupakan perpaduan dua kata yang memiliki makna yang hampir mirip tetapi dengan tujuan berbeda.

Guru adalah  sosok prilaku yang selalu dituru baik sebagai profesi  maupun   kehidupan sosial. banyak orang mengatakan kehadiran seorang guru dan lewat seorang guru manusia akan dibentuk dan  bisa menata kehidupannya dikemudian hari.  

Memanusiakan- manusia tidak seperti membalikan telapak tangan, butuh kerja keras  ketekunan, serta  keterampilan  agar manusia bisa berhasil. 

Peran guru sangat  sentralistis dalam hal ini ,keberhasilan   anak- anak didiknya  lewat bimbingan  merupakan kebahagiaan tersendiri bagi guru tersebut, bahkan kebahagiaan itu selalu saja tersimpan dalam memori pikirannya.

Namun  sebaliknya  bila anak didiknya  tidak berhasil atau mengalami kegagalan  maka terjadi  kekecewaan bagi guru itu sendiri,  bahkan penyesalan pasti selalu muncul dalam pikiranya pula. Disini muncul pertanyaan dari dalam diri   mengapa saya  bahagia dan mengapa saya  kecewa ?

Di sini saya sedikit menjelaskan menurut perspektif saya kebetulan profesi saya juga  seorang guru.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun