Mohon tunggu...
yayan walangare
yayan walangare Mohon Tunggu... Guru - yayan walangare

memuat artikel- artikel penting

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Peningkatan Profesionalitas Guru Lewat Pelatihan dan Diskusi MGMP

26 September 2022   06:18 Diperbarui: 26 September 2022   06:29 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP) Merupakan kegiatan untuk meningkatkan Profesionalitas guru. Peran guru sangat Sentralistis dan sangat penting, apalagi guru dikatakan sebagai guru  yang memanusikan - manusia atau sebagai motor penggerak untuk mencerdaskan anak bangsa. Pandangan guru di mata public menjadi tanggung jawab dan harapan besar seorang guru mencapai  keberhasilan peserta didik.

Tujuan anak- anak  bersekolah, selain mendapatkan materi , Ijasa,  tentu juga ingin dididik oleh seorang guru yang profesional sehingga  menghasilkan mereka " Manusia" yang berguna dan mencapai prestasi masa depan. 

Tantangan seorang guru tentu sangat besar, apalagi kalau anak- anak tidak berhasil atau anak- anak tidak bisa membangkitkan pengetahuan kognitif dan keterampilannya pasti analisa  terdahulu yakni kualitas guru dan juga semua kritikan  di tujukan kepada seorang guru sebagai pengajar maupun pendamping anak- anak tersebut.

Guru akan di puji, dibangngakan bahkan  kenang kalau anak- anak didiknya berhasil dan menjadi manusia yang berprestasi.

Untuk mencapai Ekspektasi lewat  kesuksesan anak- anak  seorang guru selalu berpikir, kerja keras , bahkan dalam refleksi pribadi seorang guru selalu mengevaluasi kegiatan pembelajaran, bimbingan kepada anak- anak didiknya. Setiap hari selalu berpikir tentang keberhasilan anak- anak didik.

 Berbagai strategi , metode pasti selalu digunakan dalam kegiatan belajar- mengajar.

Keberhasilan anak- anak yang didik merupakan sesuatu kebangggan tersendiri  setiap guru atas apa yang menjadi profesi guru itu sendiri.

Untuk meningkatkan mutu pendidikan serta kinerja dan profesionalitas guru, pemerinta lewat Kemendigbut Ristek menerapkan berbagai program salah satunya Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP). Kegaiatan MGMP dilaksanakan oleh setiap sekolah dengan melibatkan Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran yang bertebentuk dalam asosiasi atau persatuan guru.

Kegiatan MGMP dilaksanakan diseluruh wilayah Indonesia, diwilaya Nusa Tengga Timur tepatnya di Kabupaten Belu Kota Atambua kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran dilaksanakan pada tanggal 23-24 September 2022 .

 lokasi kegiatan ini dilaksanakan di salah satu sekolah SMPN 1 Atambua yang berada dikabupaten Belu.  Kegiatan Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( MGMP) di buka oleh Dinas      Pendidikan yang di wakili oleh Kabid SMP, Pak Viktor Kiik , Pak Hendrik, serta Pak Albertus Seran S.Pd sebagai kordinator MGMP.

Kegiatan ini dilibatkan seluruh Kepada Sekolah beserta Guru Mata Pelajaran Rayon Dua Kabupaten Belu.

Agenda Kegiatan dimulai  dengan ceremonial ,  menyanyikan lagu Indonesia Raya, laporan kegiatan MGMP Rayon dua, serta doa Pembukaan di pimpin  oleh Sr. Indira Krisanti Lengkong, M.Pd Kepala Sekolah SMP Ursulin Atambua.

Dokpri
Dokpri

Setelah ceremonila pembukaan panitaan kegiatan menginformasikan kepada seluruh peserta MGMP Rayon Dua Kabupaten Belu agar mengambil tempat/ ruangan yang telah disediakan berdasarkan mata pelajaran masing- masing.

Masing- masing kordinator matapelajaran mulai mengarahkan topoksi kegaiatan bersama pada hari pertama.

    Kegiatan dimulai  dengan diskusi dan pelatihan pembuatan bahan ajar, soal dan kisi- kisi  Hots serta strategi yang di kembangkan dan di iplementasikan  dalam mencapai mutu pendidikan di kabupaten belu dilingkungan belajar masing- masing sekolah.

   Kegiatan begitu seru dan menyenangkan dalam sela kegiatan masing- masing guru menyampaikan strategi- strategi yang menonjol yang dterapkan dilingkungan belajar masing- masing.  Dalam kesempatan ini juga saya sedikit sering tentang  keberhasilan sekolah  itu tidak terlepas dari peran seorang guru, dalam mendidik sebenarnya bukan hanya mentrasfer materi saja , tetapi tidak lain guru harus menjadi role modele dalam mengedukasi dan memberi motivai kepada anak- anak didik.

    Disekolah Ursulin tempat saya mengajar kegiatan pembelajaran yang pertama harus membuat anak- anak nyaman, kita sebagai guru harus kreatif menghidupkan suasa pembelajaran sehingga kelihatan anak- anak tidak jenuh. Lalu dalam menyusun kegiatan pemebelajaran kita sebagai guru harus bisa melihat kondisi serta kemampuan dari masing- masing anak, dan juga  melibatkan anak- anak dalam menyusun kegiatan pembelajaran. Melibatkan anak- anak lebih aktif, penguasaan ITE yang maju sesuai dengan kemajuan teknologi dan perkembangan zaman,  apalagi anak- anak sampai menghasilkan sebua projec itulah keberhasilan guru dalam mendidik dan membimbing anak anak.

      Guru boleh keras dalam artian  "Tegas" tetapi tidak boleh "Kasar".Apalagi kalau sampe  melukai hati anak- anak tidak , maka itu menjadi musu tersendiri kita dengan anak- anak didik kita. Sama hal nya kita , kalau kita lagi konsentrasi melakukan sesuatu karya, tiba- tiba ada orang lain yang dengan sengaja merusak hasil karya tersebut pasti kita akan mengalami hal yang sama seperti apa yang dirasakan anak- anak kita. Emosional kita harus kita kontrol setiap saat.

 Kalau sudah terjadi demikian suasana belajar yang menyenangkan tidak bisa diciptakan lagi.

Kita  harus  menjadi role modele untuk anak- anak didik, apa yang kita sampaikan, kita terapkan harus sesuai dengan pikiran dan tindakan kita. Mari menjadi guru yang kreatif dan menyenangkan dalam kegiatan pembelajaran.  ( beberapa sering singkat yang sempat saya sampaikan).

Sebagai wadah kolaborasi, MGMP berperan penting dalam mengasilkan guru- guru yang berkualitas , sekolah yang bermutu serta anak- anak yang berkarakter dan berkualitas pula.

     Kegiatan MGMP harus dimanfaatkan secara betul,  guna kemajuan pendidikan.

Keterbukaan serta kerja sama merupakan sesuatu hal yang diharapkan.

Ibu kordinator Mata Pelajaran IPS ibu Priska, S.Pd Juga memaparkan materi mengenai perubahan kurikulum K-13 ke Kurikulum Merdeka Belajar.  Poin- poin penting yang saya simak adalah dimana kita harus memahami dulu apa itu kurikulum merdeka belajar, sehingga kita tidak salah menjelaskan kepada anak- anak didik kita dilingkungan belajar kita masing- masing. 

Kita juga perlu inovasi atau mengadopsi sistem pembelajaran ke era digital agar kita selalu siap dengan peruhan zaman yang terjadi. 

    Disela penutup materi Ibu Priska menambahkan penjelasan, Beliau mengingatkan kepada seluruh peserta mapel MGMP IPS agar menerapkan pembiasaan  anak- anak  berliterasi dan numerasi di sekolah sehingga dalam menghadapi soal- soal yang berkaitan dengan literasi dan numerasi anak- anak kita sudah siap.

Dokpri
Dokpri

                                                                                                        Terimakasih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun