Dalam interaksi pembelajaran berbagai ekspresi dalam mendidik yang diterapkan oleh seorang guru yakni ada guru yang menyenangkan, membosan, galak, dan humoris. Itu semua bukan merupakan kelemahan guru dalam mendidik, tetapi hemat saya merupakan metode tersendiri yang diterapkan oleh masing-masing guru untuk mencapai keberhasilan anak dalam pendidikan.
Karena keberhasilan pembelajaran bukan dilihat dari satu aspek saja, melainkan berbagai komponen dalam interaksi pembelalajaran.
Cara dan mengekspresi untuk menghargai usaha dan jerih payah pengorbanan guru sebagai pahlawan dalam bidang pendidikan yaitu dengan memperingati "Teacher Day" pada tanggal 25 November.Â
Hari guru merupakan momen spesial sebagai wujud bentuk penghormatan dan dedikasi seorang guru dalam mendidik dan meghasilkan output pendidikan yang bermutu.
Momen hari guru tidak bisa dilewatkan begitu saja, ada makna yang terukir di sana karena peran dan dedikasi guru yang sangat tinggi.Â
Dalam tugas sebagai guru, seorang guru tentu tidak hanya bertugas untuk mendidik, mentrasfer materi kepada anak-anak didiknya, tetapi peran guru juga sebagai perilaku pembentukan moralitas anak-anak didiknya.
Peran Guru Membentuk Moralitas Anak DidiknyaÂ
Kita ketahui bersama merebaknya isu-isu moral di kalangan remaja seperti penggunaan narkoba, tawuran pelajar, pornografi, menipu dan mencari bocoran soal ujian, dan lain- lain sudah menjadi masalah sosial yang sampai saat ini belum dapat diatasi secara tuntas.Â
Kondisi ini sangat memprihatinkan masyarakat, khususnya orang tua dan para guru (pendidik), sebab pelaku-pelaku beserta korbannya adalah kaum remaja para pelajar dan mahasiswa.Â
Banyak orang perpandangan bahwa kondisi demikian di duga bermula dari apa yang dihasilkan oleh dunia pendidikan.Â
Pendidikan yang sebenarnya paling besar memberi kontribusi seperti ini. Masalah moral yang terjadi pada siswa merupakan bagian dari tanggung jawab guru.Â