Serta kepakan burung yang terbang di antara pohon durian...Â
Begitu damai...Â
Seakan setengah surga berada di sana...Â
Hilang semua...Â
Rasa di antara gurun sahara dan antartika yang mengunung di otak...Â
Terobati oleh suasana...Â
Ternyata pedihku tidak sepedih cerita nya....Â
Tapi dia tetap tersenyum hangat...Â
Sambil terus menatap musim yang tak bersahabat...Â
Padahal nasib telah lama menjadi musuhnya...Â
Takdir telah mencakar habis hidupnya...Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!