Mohon tunggu...
Eti Kurniawati
Eti Kurniawati Mohon Tunggu... Guru - Guru

saya adalah seorang guru dan sudah mengajar di sebuah madrasah tsanawiyah sejak tahun 2009. hobi saya jalan-jalan menikmati alam, berkebun dan membaca novel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kemitraan Strategis: Solusi Untuk Pengembangan Pendidikan Islam di Era Society 5.0

30 Oktober 2024   16:05 Diperbarui: 31 Oktober 2024   04:55 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan Islam memiliki peranan penting dalam mencetak  generasi yang beriman dan berahlak mulia serta unggul dan berdaya saing. Namun dalam menjalankan tujuannya ini, pendidikan Islam dihadapkan dengan tantangan yang semakin kompleks. Mulai dari  sumber daya, infrastruktur yang kurang memadai, dan pengembangan kurikulum yang relevan dengan tuntutan zaman. Dalam menghadapi tantangan ini pendidikan Islam perlu melakukan pendekatan dan menyiapkan strategi yang inovatif dan berkelanjutan.

Salah satu langkah strategis yang dapat dilakukan adalah menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk lembaga pendidikan, pemerintah, masyarakat dan sektor swasta. Kenapa Kemitraan? Pendidikan bukanlah hasil pengalaman individu yang terbatas, tapi dihasilkan dari upaya interaktif. Oleh karenanya pendidikan merupakan tanggung jawab bersama dari beberapa pihak.(Winarti,Abidin, Hamzah,2021) Kemitraan ini tidak hanya akan memperkuat sumber daya tapi juga menciptakan sinergi dalam pengembangan program pendidikan yang berkualitas. Melalui kolaborasi, berbagai potensi dapat digabungkan untuk tujuan bersama dan kekurangan yang dimiliki Lembaga dapat diupayakan saling melengkapi. Jamal menyatakan bahwa semakin banyak relasi yang berhasil dibangun, semakin baik bagi lembaga karena akan memperluas akses dan peluang untuk berkembang.

Beberapa jenis kemitraan yang dapat dilakukan oleh  lembaga pendidikan Islam antara lain :

Kemitraan dengan Pemerintah:

Lembaga pendidikan dapat melakukan kerjasana dengan pemerintah daerah atau pusat dalam hal kebijakan, pendanaan, dan program pendidikan. Ini dapat mencakup dukungan dalam pengembangan kurikulum, penyediaan sarana prasarana, dan pelatihan guru serta tenaga kependidikan.

Kemitraan dengan Lembaga Swasta

Kerjasama dan melakukan kolaborasi dengan perusahaan atau lembaga swasta untuk mendukung program pendidikan dapat dilakukan dalam bentuk sponsor beasiswa, penyediaan fasilitas, atau pengembangan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan industri.

Kemitraan dengan Lembaga Pendidikan Lain

Menjalin kerjasama dengan lembaga pendidikan lain, baik di dalam maupun luar negeri, untuk pertukaran pelajar, studi banding tentang pengembangan kurikulum dan peningkatan mutu pengajaran.

Kemitraan dengan Organisasi Masyarakat Sipil

Kerjasama dengan NGO atau organisasi sosial baik dalam maupun luar negeri untuk program-program sosial yang mendukung pendidikan, seperti program pemberdayaan masyarakat, pelatihan keterampilan, pengadaan buku buku bacaan untuk mendukung program literasi sekolah.

Kemitraan dengan Komunitas dan Orang Tua

Beberapa sekolah sudah membentuk komite sekolah yang terdiri dari orang tua atau wali siswa, dan tokoh masyarakat  Komite sekolah dapat berperan dalam hal pengawasan kebijakan program, memberikan pertimbangan dalam penyusunan program sekolah, penggalangan dana dan mendorong partisipasi orangtua dan masyarakat untuk kemajuan pendidikan. Kemudia adapula POMG (Persatuan Orang Tua Murid dan Guru). Selain untuk menjalin silaturahmi yang baik antara orang tus siswa dan guru, POMG juga dapat berpartisipasi aktif untuk mendukung kemajuan lembaga pendidikan.  Melibatkan komunitas dan orang tua dalam proses pendidikan  akan semakin mempermudah embag pendidikan untuk mencapai tujuan yang diharapkan.

Kemitraan dengan Dunia Usaha

Membangun kemitraan  dengan dunia usaha dapat dilakukan dengan mengadakan program magang, pelatihan, atau proyek berbasis komunitas yang dapat memberikan pengalaman praktis bagi siswa.

Kemitraan dengan Universitas dan Penelitian

Kolaborasi dengan institusi penelitian dan universitas untuk mendapatkan akses informasi tentang perkembangan di bidang pendidikan, untuk  penelitian pendidikan, pengembangan kurikulum, dan juga pelatihan bagi pendidik.

Kemitraan Internasional

Lembaga pendidikan bisa bermitra dengan lembaga pendidikan atau organisasi internasional untuk program pertukaran budaya dan pendidikan, serta pengembangan kapasitas dalam konteks global.

Di tengah perubahan dunia yang sangat cepat dan perkembangan teknologi yang sangat pesat lembaga pendidikan harus benar benar memiliki strategi agar lembaganya tetap dapat bertahan menghadapi berbagai tantangan. Oleh karenanya kemitraan dengan berbagai lembaga bisa menjadi alternatif solusi. Winarti,Abidin dan hamzah (2012) menjelaskan bahwa ada tiga alasan utama kenapa lembaga pendidikan Islam perlu mengembangkan kemitraan. Alasan-alasan  itu adalah :

  • Keberlanjutan : Kemitraan membantu lembaga pendidikan untuk bertahan dan berkembang di tengah tantangan dan perubahan yang cepat, baik dari segi sosial, ekonomi, maupun teknologi. Dengan menjalin hubungan dengan berbagai pihak, seperti pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta, lembaga pendidikan dapat memperoleh dukungan sumber daya, informasi, dan inovasi. Ini memastikan bahwa lembaga tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu beradaptasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang terus berubah.
  • Tata Kelola yang Baik : Membangun kemitraan yang efektif dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam manajemen lembaga pendidikan. Dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk orang tua, alumni, dan masyarakat, lembaga pendidikan dapat menciptakan sistem yang lebih terbuka dan partisipatif. Hal ini dapat mengurangi praktik korupsi dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan. Tata kelola yang baik juga memastikan bahwa keputusan diambil berdasarkan kepentingan semua pihak, bukan hanya kepentingan segelintir orang.
  • Peningkatan Kualitas : Kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti universitas, lembaga riset, dan industri, dapat meningkatkan mutu pendidikan yang diberikan. Kemitraan ini membuka kesempatan bagi pertukaran pengetahuan, pengembangan kurikulum yang relevan, dan pelatihan bagi tenaga pengajar. Dengan memanfaatkan keahlian dan sumber daya dari mitra, lembaga pendidikan dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa dan memastikan bahwa mereka memiliki keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Ini juga membantu lembaga untuk tetap relevan dan kompetitif dalam landscape pendidikan yang terus berubah.

Keberhasilan lembaga pendidikan islam dalam menjalin kemitraan dengan lembaga lain dapat diukur dengan melihat beberapa indikator. Tonny Lendrum mengemukakan sembilan kata kunci yang dapat dijadikan indikator keberhasilan suatu  kemitraan, yakni :

Cooperative Development: Proses di mana semua pihak dalam kemitraan berkolaborasi untuk mengembangkan solusi dan mencapai tujuan bersama. Ini melibatkan komunikasi yang baik dan kolaborasi aktif untuk memanfaatkan kekuatan masing-masing.

Successful: Keberhasilan kemitraan diukur dari pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Ini mencakup hasil yang nyata dan manfaat yang dirasakan oleh semua pihak yang terlibat.

Long-term: Fokus pada keberlanjutan kemitraan dalam jangka panjang, bukan hanya untuk tujuan sesaat. Ini berarti membangun hubungan yang kokoh dan saling menguntungkan selama periode yang panjang.

Strategic: Kemitraan harus dirancang secara strategis untuk mencapai tujuan yang lebih besar, baik untuk masing-masing pihak maupun untuk kepentingan bersama. Ini mencakup perencanaan yang matang dan pengaturan sumber daya yang efektif.

Mutual Trust: Kepercayaan antara semua pihak sangat penting dalam kemitraan. Kepercayaan ini membangun landasan untuk kolaborasi yang efektif dan mengurangi risiko konflik.

World Class/Best Practice: Mengacu pada penerapan standar tertinggi dan praktik terbaik dalam pelaksanaan kemitraan. Ini mencakup penggunaan metode yang terbukti efektif dan efisien.

Sustainable Competitive Advantage: Kemitraan harus menciptakan keunggulan kompetitif yang berkelanjutan bagi semua pihak. Ini berarti mengembangkan nilai tambah yang tidak mudah ditiru oleh pesaing.

Mutual Benefits for All the Partners: Keberhasilan kemitraan diukur dari sejauh mana semua pihak merasakan manfaat. Ini menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab di antara semua mitra.

Separate and Positive Impact: Meskipun kemitraan dibangun atas dasar kolaborasi, setiap mitra harus tetap memiliki dampak positif yang terpisah. Artinya, setiap pihak harus dapat mengukur dan merasakan manfaat dari kemitraan secara individual, meskipun berkontribusi pada tujuan bersama.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kemitraan merupakan langkah strategis dan inovatif yang esensial dalam memperkuat lembaga pendidikan Islam. Alasan utama kemitraan adalah untuk memperluas akses sumber daya, meningkatkan kualitas pendidikan, serta memperkuat jaringan kolaborasi. Pihak-pihak yang dapat menjadi mitra termasuk pemerintah, lembaga swasta, organisasi masyarakat, dan institusi internasional yang memiliki visi sejalan. Indikator keberhasilan kemitraan mencakup peningkatan kualitas kurikulum, partisipasi masyarakat, keberlanjutan program, serta dampak positif terhadap perkembangan siswa. Melalui kemitraan yang efektif, lembaga pendidikan Islam dapat mencapai tujuan pendidikan yang lebih tinggi dan relevan di era modern.      

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun